JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk (DEWA) hingga 30 September 2019 berhasil meningkatkan volume pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) menjadi 82,70 juta bank cubic meter (bcm), naik 9,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 75,78 juta bcm. Saptari Hoedaja, Presiden Direktur Darma Henwa, mengatakan hingga kuartal ketiga 2019 coal delivery atau produksi batu bara milik klien mencapai 11,44 juta ton atau meningkat 22,1% dibanding periode yang sama 2018 sebesar 9,37 juta ton.
“Saat ini perseroan mengelola empat proyek, yakni Proyek Batubara Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal, Proyek Batubara Asam Asam milik PT Arutmin Indonesia, Proyek Batubara Satui milik PT Cakrawala Langit Sejahtera. Serta ada pula Proyek Jasa Pelayanan Pelabuhan yang dikerjakan oleh anak usaha perseroan, PT Dire Pratama,” kata Saptari dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (3/12).
Hingga akhir September 2019, Proyek Batubara Bengalon memproduksi overburden sebesar 54,28 juta bcm, atau meningkat 37,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 39,52 juta Bcm. Produksi batu bara Bengalon mencapai 6,49 juta ton, meningkat 39,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,64 juta ton.
Di Asam Asam, produksi overburden sampai akhir September 2019 mencapai 23,15 juta Bcm, atau naik 3,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 22,40 juta Bcm. Produksi batu bara Asam Asam sampai akhir September 2019 mencapai 4,28 juta ton, atau naik 15,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,70 juta ton.
Untuk Satui, produksi overburden hingga kuartal ketiga 2019 mencapai 5,26 juta Bcm, atau turun 62,0% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,84 juta Bcm. Sedangkan produksi batubara Proyek Batubara Satui sampai akhir September 2019 mencapai 661 ribu ton, atau turun 35,83% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,03 juta ton.
Saptari mengatakan, seiring kinerja ketiga proyek tersebut, hingga akhir 2019 perseroan memproyeksikan akan mampu memproduksi overburden sebesar 125,7 juta bcm, atau naik 20,85% dibanding 2018 sebesar 104 juta bcm. Untuk produksi batu bara diperkirakan akan mencapai 17 juta ton atau naik 33,47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12,73 juta ton.
“Peningkatan terjadi karena perseroan melakukan banyak perbaikan pada fundamental operasionalnya. Dengan kinerja yang terus meningkat sampai kuartal III, kami optimis kinerja tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” tandas Saptari.(RA)
Komentar Terbaru