JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dipastikan mulai melakukan kegiatan transisi di Blok Rokan pada tahun ini. Salah satunya membangun pipa hilir untuk distribusi minyak yang menghubungkan Lapangan Minas-Duri-Dumai dan Balam-Bangko-Dumai. Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan penggantian pipa hilir sangat penting dan harus dilakukan pada tahun ini lantaran umur kelayakan pipa yang sudah jatuh tempo. Jika tidak dilakukan maka kendala teknis dipastikan akan terjadi terutama saat Pertamina resmi menjadi operator Blok Rokan pada 2021 mendatang.
“Jadi bisa diganti tanpa menunggu 2021, karena pipa harus sudah diganti, masa berlakunya sudah selesai. Kalau tunggu 2021, sementara bangun pipa butuh dua tahun sampai 18 bulan, maka akan ada jeda. Pipa itu bisa tidak berfungsi karena ada perawatan,” kata Dharmawan dalam paparan kinerja Direktorat Hulu Pertamina di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Kamis (17/1).
Dharmawan memastikan secara prinsip PT Chevron Pacific Indonesia sebagai operator eksisting sudah menyetujui rencana Pertamina. “Mudah-mudahan di 2019 bisa terbangun, penggantian pipa baru. Chevron secara prinsip sudah sepakat dengan pembangunan pipa, tapi akan didetailkan dulu,” ungkapnya.
Selain pembangunan pipa baru, Pertamina juga berniat menggelontorkan dana untuk investasi lebih awal, terutama untuk melakukan pengeboran sumur di Blok Rokan. Hanya saja ada kesepakatan yang masih harus dibahas dengan Chevron, terutama mengenai model bisnis investasi yang akan dilakukan. Pasalnya, secara hukum, Blok Rokan masih menjadi bagian dari wilayah kerja Chevron.
Pertamina berharap minimal bisa menempatkan berbagai infrastruktur di sumur-sumur di Rokan, sehingga ketika kontrak beralih kegiatan langsung bisa dilakukan.
“Program pengeboran yang memungkinkan Pertamina bisa partisipasi. Ini tidak sederhana, tapi kami harus lakukan pengeboran, supaya pas Pertamina masuk bisa langsung jalan. Kru sudah ada, jadi tinggal ganti saja,” papar Dharmawan.
Pertamina sudah menunjuk dan membentuk anak usaha baru, PT Pertamina Hulu Rokan untuk menandatangani kontrak pengelolaan Blok Rokan. Pertamina Hulu Rokan resmi terbentuk pada 20 Desember 2018. Sehari setelah pembentukannya, Pertamina membayar kewajiban kontrak, bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta.
Dharmawan berharap tanda tangan kontrak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini kontrak masih dalam tahap finalisasi pembicaraan dengan pemerintah. “Jadi sudah ada anak usaha per 20 Desember, kemudian 21 Desember langsung kami bayar signature bonus ke pemerintah,” tandas Dharmawan.(RI)
Komentar Terbaru