JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mendapatkan kepastian untuk membeli minyak PT Chevron Pacific Indonesia dari Blok Rokan. Blok Rokan merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional.
“Alhamdulilah, akhirnya deal. Pertamina berhasil mendapatkan minyak mentah (crude) bagian Chevron sebesar 90.000 barel per hari (bph),” kata Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Dunia Energi, Kamis (20/12).
Puluhan tahun sudah Blok Rokan bertengger di tiga besar blok dengan produksi terbesar. Rokan akan jatuh ke pangkuan Pertamina pasca kontrak Chevron berakhir pada 2021 mendatang.
Menurut Djoko, jumlah kesepakatan volume penjualan minyak ke Pertamina menjadi salah satu jual beli minyak terbesar setelah adanya aturan kewajiban penawaran minyak jatah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kepada Pertamina.
“Itu akan mengurangi impor (minyak) secara signifikan,” tukas Djoko.
Selain mendapatkan minyak Blok Rokan, Pertamina juga telah mendapatkan seluruh jatah produksi minyak dari Blok Pangkah. Saat ini blok tersebut dikelola PT Saka Energi Indonesia. Saka merupakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang sekarang menjadi subholding gas dibawah Pertamina.
“Tidak hanya minyak Chevron, Pertamina juga sudah mendapatkan seluruh produksi minyak Blok Pangkah bagian kontraktor,” kata Djoko.
Selain dengan Chevron dan Saka, kesepakatan jual beli minyak juga terjadi antara Pertamina dengan perusahaan lainnya seperti PT Medco E&P Rimau. Rencana minyak dari blok Rimau akan mulai dijual ke Pertamina pada tahun depan. “Rimau tahun depan juga akan menjual minyaknya ke Pertamina,” tukas dia.
Djoko mengungkapkan saat ini pembicaraan intensif sedang dilakukan Pertamina dengan beberapa perusahaan lain. Kesepakatan diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat atau paling tidak minggu depan, sehingga proses jual beli minyak bisa terjadi mulai Januari.
“Kondensat (Lapangan) Senoro dan Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML) juga sedang didiskusikan, minggu ini selesai,” tandas Djoko.(RI)
Komentar Terbaru