JAKARTA – Pemerintah Indonesia dinilai telah menunjukkan komitmen kuat untuk bermitra dengan investor minyak dan gas, di antaranya dengan penyederhanaan peraturan-peraturan dan penerapan ketentuan fiskal yang lebih menarik.
’’Dengan iklim investasi yang kompetitif dan potensi cadangan yang ada, Indonesia berpeluang meningkatkan investasi migas, lapangan kerja dan pendapatan yang lebih tinggi,’’ ujar Chuck Taylor, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit dalam Sesi Pleno 1 Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-42 di Jakarta, Rabu (2/5).
Di tengah-tengah harga komoditas yang rendah beberapa tahun terakhir, investor migas dituntut untuk menemukan cara menurunkan biaya dan lebih selektif dalam membuat keputusan investasi. Di saat yang sama, negara-negara di dunia bersaing untuk menarik modal masuk ke negaranya dan memperbaiki iklim investasi.
Menurut Taylor, investor memerlukan kepastian dan daya saing fiskal. Sejumlah kunci utama untuk menarik investasi migas di antaranya pembagian hasil yang memberikan imbal-balik kompetitif bagi investor; ketaatan terhadap komitmen yang tertuang dalam kontrak; penyusunan regulasi yang didasarkan pada data dan praktik secara global; persetujuan yang tepat waktu; penyederhanaan proses perizinan; serta penyelarasan kebijakan antar kementerian maupun antara pemerintah pusat dan daerah.
Di Indonesia, investor mengharapkan kesepakatan kontrak yang mendukung kinerja operasi kelas dunia, nilai finansial dan pendapatan yang bersaing.
Taylor mengatakan investor telah melihat perubahan-perubahan positif melalui revisi atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait skema gross split. Revisi tersebut menunjukkan Kementerian ESDM telah menerima masukan industri dan memperkokoh ketentuan-ketentuan untuk meningkatkan daya saing skema gross split.
“Dengan Menteri dapat memberikan tambahan pembagian yang lebih besar untuk kontraktor, peluang pengembalian investasi yang lebih kompetitf menjadi terbuka. Saya berharap Menteri Jonan (Ignasius Jonan) akan menggunakan kebijakan ini untuk mewujudkan peluang investasi secara utuh,” kata Taylor.(AT)
Komentar Terbaru