BOJONEGORO – Di tengah pandemi COVID-19 sinergi antar-BUMN pada pengerjaan Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina tetap solid.
Awang Lazuardi, Direktur Utama PEPC, mengatakan meski banyak menghadapi tantangan selama pandemi, PEPC terus berupaya mengembangkan inovasi dan berkonsolidasi untuk mewujudkan tujuan proyek JTB dalam berkontribusi pada pemenuhan energi.
“Kami terus berupaya agar capaian-capaian penting ini terus ditingkatkan, meskipun kita dalam situasi yang cukup menantang,” kata Awang dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Senin (1/11).
Pada Jumat (29/10) pekan lalu, Wakil , saat kunjungan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury berkunjung ke ke proyek JTB, Bojonegoro, Jawa Timur. Wakil Menteri BUMN didampingi oleh Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Energi, CEO Subholding Upstream Pertamina, dan General Manager Gas JTB Project serta Direktur Utama PT Rekayasa Industri.
Wamen BUMN I beserta rombongan meninjau langsung ke lapangan proyek gas JTB dan mendapat penjelasan berbagai aspek secara detail mengenai pengembangan proyek ini.Protokol kesehatan dan keselamatan diterapkan secara ketat sesuai dengan aturan HSSE yang berlaku selama pelaksanaan kunjungan kerja ke proyek gas JTB.
“Saat ini realisasi proyek EPCC secara total telah mencapai 94,71% dengan beberapa kegiatannya seperti engineering telah mencapai target 100%,” ungkap Awang.
Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020.
Proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi gas yang mencapai 192 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day). Dimana 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN (Persero).
“Dengan capex proyek JTB yang mencapai US$1,5 miliar, suplai gas dari JTB kedepannya akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat melalui geliat dunia usaha baik secara regional maupun nasional,” kata Awang.(RA)
Komentar Terbaru