JAKARTA – Premier Oil Tuna B.V mulai melakukan kegiatan pemboran sumur Eksplorasi Singa Laut-2. Pemboran dilakukan akhir pekan lalu yang bertujuan untuk untuk mendapatkan kepastian cadangan blok Tuna yang terletak di Perairan Natuna, berbatasan langsung dengan wilayah Vietnam. Selain itu akan dilakukan juga pemboran sumur Eksplorasi lainnya, yaitu Kuda Laut-2.

Taslim Z Yunus, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas),mengungkapkan pelaksanaan pemboran telah sesuai dengan jadwal yang direncanakan, dan telah dimulai pada Minggu (3/7).

“Kami memberikan apresiasi kepada Premier Oil sebagai  operator wilayah kerja itu, karena tetap dapat mengawal kegiatan sesuai target, di tengah pandemic Covid seperti saat ini. Semoga memberikan hasil sesuai yang kita harapkan,” kata Taslim di Jakarta, Senin (5/7).

Taslim menjelaskan bahwa Sumur Singa Laut dan Sumur Kuda Laut termasuk kegiatan penemboran laut dalam karena ada di bawah 1.000 meter bawah permukaan laut. Target kedalaman pemboran Singa Laut-2 adalah 9.566 ftMD. Setelah itu, Premier akan melanjutkan pengeboran sumur Eksplorasi di sumur Kuda Laut-2, dengan target kedalaman 10.452 TVDSS (kaki dari dasar laut). “Dari kedua sumur tersebut, diharapkan ada tambahan cadangan gas terbukti sekitar 470 bcf,” ungkap Taslim.

Dua kegiatan pemboran sumur eksplorasi yang dilaksanakan oleh Premier Oil ini merupakan bagian dari 40 sumur Eksplorasi yang rencananya akan dibor pada tahun 2021.

Blok Tuna memang memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan Laut Cina Selatan. Menurut Taslim pemanfaatan potensi migas di daerah itu menjadi bagian dukungan industri hulu migas dalam upaya menegaskan kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan.

Kontrak Blok Tuna ditandatangani pada 21 Maret 2007 antara BPMIGAS (sebelum terbentuk SKK Migas) dengan Premier Oil. Pada 22 Oktober 2020, Premier Oil melakukan pengalihan sebagian sahamnya kepada perusahaan minyak asal Rusia, Zarubezhneft.

Sebelumnya, Premier Oil telah melakukan kegiatan akuisisi seismik dua dimensi dan tiga dimesi, serta melakukan pengeboran empat sumur eksplorasi. “Yaitu Gajah Laut Utara-1, Belut Laut Utara-1,   Kuda Laut-1, dan Singa Laut-1, sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen pasti yang harus dipenuhi,” tegas Taslim. (RI)