JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero), mencatat pencapaian kinerja positif sepanjang tahun 2023 lalu.

Dari sisi kinerja keuangan, PIS sukses mencetak laba sebesar US$330 juta atau naik sebesar 60,94% dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian ini, salah satunya didorong oleh third party revenue atau pendapatan pihak ketiga yang porsinya meningkat dari 14% di tahun 2022 menjadi 19% di tahun 2023.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan bahwa PIS sukses mencatat sejumlah prestasi di tahun 2023 dari sisi kinerja keuangan, operasional, armada, ekspansi bisnis, dan komitmen untuk terus menjalankan bisnis berkelanjutan.

“Selamat kepada seluruh jajaran atas pencapaian sepanjang tahun 2023 yang sangat baik dalam semua aspek. Dan ini tentu merupakan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan di Sub Holding Integrated Marine Logistics logistics dan juga kerja sama yang baik dari semua jajaran,” ujar Nicke, Kamis (20/6).

Sementara itu, Yoki Firnandi, CEO PIS, menuturkan bahwa realisasi kinerja sepanjang tahun lalu mencerminkan kesuksesan PIS dalam ekspansi internasional. Dengan kehadiran kantor cabang di Singapura dan Dubai, perusahaan kini merambah 50 rute global dan telah menjelajahi 5 benua di dunia.

Ia melanjutkan kinerja 2023 juga didorong program transformasi perusahaan, yang membuahkan inisiatif-inisiatif strategis yang menjadi kunci akselerasi bisnis PIS.

“Dengan kinerja yang kuat serta memastikan profitabilitas yang konsisten tiap tahunnya, PIS terus bersaing di tingkat global, menawarkan solusi layanan yang kompetitif kepada pelanggan di luar Pertamina Group, sehingga memperluas jangkauan dan dampaknya di pasar,” ungkap Yoki.

Kenaikan laba signifikan juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan, di mana PIS membukukan sebanyak US$ 3.330 miliar, melebihi target di Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk 2023 sebesar 111,37%.

Pertumbuhan ini rincinya didorong oleh peningkatan kargo impor Free-on-Board (FOB), sewa kapal, dan jasa pelabuhan. Berbagai revenue stream ini mendorong pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga naik 16,88% menjadi US$ 990,37 juta.

“PIS juga didukung manajemen yang berpengalaman, dengan total kombinasi keahlian selama lebih dari 100 tahun di lintas sektor maritim, energi, dan keuangan, sehingga memastikan keuntungan yang dapat diandalkan bagi pemegang saham dan juga Pemerintah,” ungkap Yoki.

Capaian ini, kata dia, juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk menjadi pemain global di industri perkapalan dan logistik energi.

PIS tercatat telah mengangkut sebanyak 161 miliar liter minyak, produk BBM, dan LPG yang didistribusikan ke seluruh negeri maupun mancanegara.

Secara operasional, PIS juga berfokus pada peremajaan, ekspansi dan kepatuhan armada terhadap regulasi. Dari total 94 armada yang dikelola PIS, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beroperasi di perairan regional khusus.

“Kami berkomitmen untuk memimpin upaya dekarbonisasi sesuai dengan tujuan International Maritime Organization (IMO) dan komitmen Pertamina untuk mencapai Net Zero pada 2060. PIS telah mempelopori adopsi kapal LNG berbahan bakar ganda dan teknologi pengurangan emisi lainnya di tengah upaya peremajaan armada, menunjukkan langkah proaktif menuju solusi shipping yang berkelanjutan.” jelas Yoki.

Operasional yang andal juga dijalankan dengan prinsip efisiensi di mana PIS telah menjalankan berbagai efisiensi biaya mulai dari optimasi bahan bakar, optimasi dan rekomposisi tonase, hingga efisiensi biaya pihak ketiga.

Tak hanya itu, produktivitas PIS turut meningkat, dengan implementasi standar keselamatan kelas dunia serta program prioritas kesejahteraan pelaut yang terus diperkuat. Sepanjang 2023, PIS mencatatkan zero fatality untuk kru kapalnya dan 40,5 juta jam kerja aman. (RI)