JAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero), perusahaan pengembang panas bumi dibawah pembinaan Kementerian Keuangan, menargetkan tambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 130 megawatt (MW) menjadi 250 MW dalam empat tahun mendatang.
Saat ini kapasitas terpasang pembangkit Geo Dipa masih 120 MW yang berasal dari PLTP Dieng Unit 1, PLTP Unit 2 dan Dieng Small Scale atau ekspansi PLTP Dieng dengan kapasitas sebesar 10 MW.
Pada 2021 kapasitas akan meningkatkan menjadi 130 MW seiring tambahan dari ekspansi Dieng atau Dieng Binary sebesar 10 MW dan 2023 masuk lagi tambahan kapasitas dari PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2.
Riki F Ibrahim, Direktur Utama Geo Dipa, mengatakan untuk mengejar target peningkatan kapasitas maka ekspansi untuk PLTP Dieng dan Patuha mutlak dilakukan. Saat ini Geo Dipa melakukan negosiasi pinjaman dana dari Asian Development Bank (ADB).
“Ini lagi berjalan karena ADB datang, tanya bagaimana masalah sosial dan masyarakat, lingkungan, binatang-binatang bagaimana? Semua lagi dilakukan dan kamu mitigasi, masyarakat dukung juga,” kata Riki di Jakarta, belum lama ini.
Geo Dipa memproyeksikan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan PLTP sekitar US$300 juta. Untuk pembangunan Dieng Small Scale mulai dilakukan tahun ini. Perseroan telah menyiapkan dana US$23 juta, khusus untuk pengembangan potensi di wilayah operasi Dieng, Dieng Small Scale, Geo Dipa akan berkolaborasi dan memanfaatkan pendanaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Menurut Riki, pada rencana awal seharusnya Dieng Small Scale rampung tahun ini, namun urung dilakukan karena ada keperluan perawatan sumur produksi. “Jadinya onstream tahun depan, karena kami kan memperbaiki sumur-sumur juga,” kata Riki.
Selain Dieng dan Patuha, ada beberapa Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yakni WKP Arjuno Welirang, yang meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto, Pasuruan Malang dan Kota Batu dengan potensi cadangan 180 MW dengan status tahap eksplorasi; WKP Candi Umbul Telomoyo, yang meliputi Kabupaten Semarang, Magelang, Boyolali, Tumegung dan Kota Salatiga dengan potensi cadangan 90 MW dengan status tahap eksplorasi.(RI)
[…] Source: dunia-energi […]
[…] Source: Dunia Energi […]
[…] Fuente: Dunia Energi / ThinkGeoEnergy […]