JAKARTA – Proses penawaran atau lelang blok migas tahap III 2019 segera memasuki tahap akhir. Pada 25 Oktober adalah batas waktu pengajuan dokumen lelang bagi perusahaan yang menyatakan minat secara resmi terhadap blok migas yang ditawarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Namun sejak ditawarkan pemerintah pada 26 Juli 2019, baru ada empat perusahaan hingga kini yang mengakses dokumen lelang.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengungkapkan para perusahaan masih memiliki kesempatan untuk mengakses dokumen lelang hingga minggu ketiga bulan ini.
“Lelang blok migas, yang akses (dokumen lelang) empat perusahaan. 18 Oktober tutup ambil data. bid submission (pengajuan dokumen lelang) 25 Oktober,” kata Arcandra dalam diskusi bersama media di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (3/10).
Menurut Arcandra, keempat perusahaan menaruh minat tidak hanya di satu blok migas saja. “Ke empat tersebut tersebar di beberapa blok,” ujarnya.
Pada lelang blok migas tahap III ada empat blok migas yang ditawarkan, yaitu East Gebang, West Tanjung I, Belayan I, dan Cendrawasah VIII. Keempatnya merupakan blok baru atau blok eksplorasi.
Blok East Gebang terletak di offshore Sumatera Utara dengan luas wilayah 4.213,93 kilo meter persegi. Pemerintah menetapkan minimum komitmen kerja pasti eksplorasi tiga tahun pertama dengan beberapa kegiatan seperti studi geologi dan geofisika (G&G) dan akuisisi & proses seismik 3D 400 Km2 serta minimum bonus tanda tangan sebesar US$2,5 juta.
Blok West Tanjung I terletak di onshore Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 5.459,15 kilo meter. Minimum komitmen kerja pasti eksplorasi tiga pertama yaitu studi G&G, akuisisi & proses seismik 2D 600 Km serta minimum bonus tanda tangan sebesar US$2,5 juta.
Selanjutnya, Blok Belayan I terletak di onshore Kalimantan Timur dengan luas wilayah 5.276,28 kilo meter. Minimum komitmen pasti eksplorasi tiga tahun pertama diantaranya studi G&G, akuisisi dan proses seismik 3D 400 km2 serta minimum bonus tanda tangan sebesar US$2,5 juta.
Blok Cendrawasah VIII terletak di offshore Papua dengan luas wilayah 5.612,42 kilo meter. Minimum komitmen pasti eksplorasi tiga tahun pertama yaitu, studi G&G, akuisisi & proses seismik 2D 2.000 km serta minimum bonus tanda tangan sebesar US$ 2,5 juta.(RI)
Komentar Terbaru