JAKARTA – Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan isyarat bahwa posisi Dirjen Migas yang sudah enam bulan ini kosong bakal segera terisi. Sudah sejak bulan Mei 2024 posisi Dirjen Migas masih lowong sepeninggal Tutuka Ariadji yang masuki masa pensiun. Saat ini posisi Dirjen Migas masih diisi sementara oleh Dadan Kusdiana yang merupakan Sekretaris Jendral Kementerian ESDM.

Dirjen Migas merupakan salah satu posisi paling strategis di pemerintah yang mengurus tata kelola industri migas tanah air.

Sempat dilakukan lelang terbuka sekitar bulan Agustus, sewaktu Kementerian ESDM masih dipimpin Arifin Tasrif. Namun proses tersebut dibatalkan seiring dengan ditunjuknya menteri boleh yakni Bahlil Lahadila.

Kementerian ESDM sendiri baru saja melantik Djoko Siswanto sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) yang baru menggantikan Dwi Soetjipto. Saat pelantikan pada kamis malam (7/11), Bahlil menyinggung bahwa posisi selanjutnya yang harus segera diisi adalah Dirjen Migas.

Menurut Bahlil, kepastian pejabat definitif Dirjen Migas turut andil dalam memperlancar upaya peningkatan lifting migas yang tengah dikejar pemerintah.

“Jadi saya minta untuk kita semua, nanti besok lagi saya akan segera meminta kepada Pak Sekjen untuk segera clearkan jabatan Dirjen Migas. Segera kita cepat, karena kita mau lari cepat,” kata Bahlil.

Nantinya pemerintah kata Bahlil akan memberikan keleluasaan kepada kontraktor untuk mengajukan insentif yang dibutuhkan. Bahkan pemerintah bisa saja membuat regulasi baru sesuai permintaan pelaku usaha asalkan ujungnya mampu bermanfaat bagi negara.

“Kita tanyakan apa yang mereka minta, selama itu aturan yang masih ada di Republik Indonesia, dan itu Permen atau PP, sampaikan. Kalau tidak ada pun, sampaikan. Kita cari jalan keluarnya. Kita jangan meninggalkan terus masalah yang tanpa ada akhir dari penyelesaian,” jelas Bahlil. (RI)