JAKARTA – Badan usaha di tanah air kompak melakukan penyediaan terhadap produk BBM yang dipasarkannya. Ini tidak lain sebagai respon atas pergerakan harga minyak dunia yang terus alami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Pertamina tetap jadi badan usaha yang paling disorot jika ada penyesuaian harga karena memiliki sebaran distribusi paling luas menguasai lebih dari 90% pasar BBM di tanah air. Per 1 oktober seluruh badan usaha melakukan penyesuaian harga BBM termasuk Pertamina. Namun harga BBM perusahaan migas pelat merah itu masih yang paling murah dibandingkan badan usaha lain.

Pertamina sendiri baru saja melalui penyesuaian harga BBM Nonsubsidi-nya.  Pertamax meningkat Rp700 dan kini dibanderol harganya menjadi Rp14.000 per liter untuk kawasan DKI Jakarta. Di kawasan ini Pertamax Green 95 juga naik menjadi Rp16.000 per liter dari sebelumnya Rp15.000. Sementara untuk Pertamax Turbo harganya naik dari Rp15.900 per liter menjadi Rp16.600, Dexlite menjadi Rp17.200 per liter dari Rp16.350 dan Pertamina Dex dari Rp16.900 per liter menjadi Rp17.900 per liter.

Sebelumnya, Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Insitute, mengungkapkan harga minyak dunia adalah komponen terbesar dalam pembentukan harga BBM.

Menurut Komaidi komponen harga di harga minyak sekitar 55-60% bergantung pada kualitas minyak atau jenis bensin atau solar bedanya jenis dan kualitas ada yang ringan dan berat. Sementara 40% komponen distribusi dari biaya pengiriman, pengolahan di kilang sampai margin semua rantai bisnis, termasuk pajak-pajak baik PPN atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor(PBBKB).

“Artinya kalau 40% tetap ketika harga minyak naik yang 60%-nya naik ada kenaikan (di harga), ini akan menjadi bobot, karena lebih dari 50% otomatis naik , kalau ditahan agak berat kecuali yang naik hanya pajak mungkin pajak porsinya ga terlalu besar mungkin bisa ditahan, tapi ketika yang naik porsinya 55-60% ketika bergerak naik daya ungkintnya besar jadi mau nggak mau disesuaikan,” kata Komaidi di Jakarta, Jumat lalu (29/9).

Sementara Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI menyatakan, komponen utama dalam penentuan harga BBM badan usaha adalah BBM itu sendiri. Kemudian ada biaya transportasi atau distribusi serta margin perusahaan.

“Mengingat BBM kita sebagian besar impor, secara otomatis harga BBM nonsubsidi domestik mengikuti harga pasar BBM dunia. Secara langsung harga BBM domestik mengikut harga rata-rata BBM Plate Singapura,” ujar Mulyanto.

Pemerintah menetapkan batas atas untuk harga BBM nonsubsidi. Hal ini secara tegas termaktub dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NOMOR:62. K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/Atau Melalui Stasiun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan. Ditambah Kepmen ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar Yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

 

Daftar lengkap harga BBM Shell per 1 Oktober 2023:

 

Jakarta

Shell Super:  Rp 15.380

Shell V-Power: Rp 16.350

Shell V-Power Diesel: Rp 17.920

Shell Diesel Extra: –

Shell V-power Nitro+: Rp 16.730

 

Banten

Shell Super: Rp 15.380

Shell V-Power: Rp 16.350

Shell V-Power Diesel: Rp 17.920

Shell Diesel Extra: –

Shell V-power Nitro+: Rp 16.730

 

Jawa Barat

Shell Super: Rp 15.380

Shell V-Power: Rp 16.350

Shell V-Power Diesel: Rp 17.920

Shell Diesel Extra: –

Shell V-power Nitro+: Rp 16.730

 

Jawa Timur

Shell Super: Rp 15.380

Shell V-Power: Rp 15.650

Shell V-Power Diesel:-

Shell Diesel Extra: Rp 17.920

Shell V-power Nitro+:-

 

Sumatera Utara

Shell Super: Rp 15.720

Shell V-Power: Rp 16.710

Shell V-Power Diesel:-

Shell Diesel Extra: 17.610

Shell V-power Nitro+:-

 

Dilansir dari laman BP AKR, berikut harga BBM BP AKR per 1 Oktober 2023: Jabodetabek

BP Ultimate: Rp 16.350

BP 92: Rp 14.580

BP Diesel: Rp 17.240

 

Jawa Timur

BP Ultimate: Rp 16.350

BP 92: Rp 14.580

BP Diesel: Rp 17.240

 

Vivo

Berikut harga BBM terbaru SPBU VIVO per 1 Oktober 2023:

 

Revvo 90: Rp 12.500/liter

Revvo 92: Rp 15.080/liter

Revvo 95: Rp 16.150/liter.