BONTANG – Badak LNG sukses sabet penghargaan dalam ajang The 15th Global CSR & ESG Summit and Awards 2023 yang digelar di Vietnam pada Selasa (29/8), penghargaan Kategori Best Community Programme ini ditujukan kepada program CSR Badak LNG yaitu Salin Swara (Sampah Keliling Swadaya Masyarakat).
Ilham Ayuning Tanjung Sari, CSR & Community Development Specialist Badak LNG, mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi dari komitmen Perusahaan dalam menjalankan ESG.
“Syukur alhamdulillah Badak LNG kembali mendapatkan penghargaan di bidang CSR. Ini merupakan kali pertama kami mengikuti ajang ini dan alhamdulillah mendapatkan penghargaan pada kategori Best Community Programe. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas upaya yang telah kami jalankan dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam kegiatan operasional Perusahaan,” kata Ilham dalam keterangannya (8/9).
Mengadopsi konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Salin Swara merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis investasi pertama di Kota Bontang yang tesebar di lima kelurahan, yakni Satimpo, Berebas Tengah, Bontang Lestari, Gunung Telihan, dan Bontang Kuala.
Melalui program ini, Badak LNG menginisiasi sejumlah kegiatan inovatif sembari bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang serta kelompok masyarakat untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial dengan menjalin sinergi, berkolaborasi, dan berkomitmen dalam mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan.
Salin Swara memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah rumah tangga hingga pelatihan pengolahan sampah organik. “Selain itu, dilakukan pula kolaborasi dengan bank sampah untuk mengelola sampah non-B3 dari perusahaan menjadi produk bernilai ekonomi yang dilandasi dengan identifikasi permintaan pasar,” ujar Ilham.
Hal ini diimplementasikan dengan pengolahan limbah non-B3 menjadi perahu, baling-baling kapal, bahan bakar ramah lingkungan, dan kotak pendingin yang diminati oleh sebagian besar nelayan di Kota Bontang.
Badak LNG telah menguraikan dampak dari program Salin Swara menggunakan kompas keberlanjutan dengan melakukan pengukuran dalam lima aspek, yakni lingkungan, sosial, kesejahteraan, ekonomi, serta dampak terhadap masyarakat. Ketika diuraikan, hasil yang diperoleh dari penilaian tersebut meliputi peningkatan jumlah dan pendapatan para kelompok bank sampah, pengolahan 2,2 ton sampah aluminium dari perusahaan, hingga memunculkan budaya baru di dalam masyarakat melalui reduce, reuse, dan recycle yang melibatkan 517 rumah tangga. (RI)
Komentar Terbaru