JAKARTA – Salah satu kunci untuk mencapai pengurangan emisi melalui transisi energi adalah adanya kolaborasi dan keselarasan kebijakan antar negara di region, termasuk di kawasan Asia Tenggara (Asean) dan Asia.

Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua Asean Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia, mengungkapkan para pelaku usaha di sektor swasta dan pemerintah di kawasan Asean sepakat bahwa perlu ada kesamaan visi antar negara di kawasan Asean dalam menentukan berbagai inisiatif kebijakan yang tujuannya adalah untuk bersama bisa menekan emisi demi lingkungan yang lebih baik.

Dia menuturkan dalam pertemuan Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable para delegasi memberikan informasi mengenai strategi transisi energi di masing-masing negara sehingga bisa dilakukan pembelajaran dari negara mana yang akhirnya sukses melakukan transisi energi.

“Tantangannya kan beda-beda kita harus cari solusi. berikan solusi Asean dengan cara jalannya Asean atau Asean Way,” kata Arsjad saat konferensi pers Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable, Selasa (20/8).

AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan yang pertama kalinya digelar sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group oleh Keidanren, ASEAN Business Advisory Council, dan ERIA pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang pada 18 Desember 2023 di Tokyo, Jepang.

Menurut Arsjad para delegasi negara yang tergabung dalam AZEC sudah sepakat agar ada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan upaya menekan emisi melalui transisi energi. Ini jadi poin utama dari pertemuan AZEC ministerial meeting tahun ini.

“Kita tidak boleh juga kehilangan peluang (pertumbuhan ekonomi yang pesat), mengingat saat ini sedang ada pergeseran pertumbuhan global ke kawasan Asia. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan,” ungkap Arsjad.

Sementara itu, Tatsuya Watanabe, President of IREA mengatakan Asia memiliki karakteristiknya sendiri tapi punya pandangan yang sama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang bisa dilakukan melalui banyak hal seperti misalnya penerapan teknologi yang tepat.

“Satu hal yang kami bahas secara meluas adalah bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita kedepannya sementara masih juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan kami membahas sejumlah opsi teknologi yang bisa digunakan seperti bahan bakar yang terbarukan, amonia, implementasi hidrogen serta Carbon Capture Utilization and Storage,” jelas Watanabe. (RI)