MUSI BANYUASIN – PT Pertamina EP berupaya menggunakan pendekatan lain dalam mengatasi pencurian minyak mentah di jalur Tempino – Plaju, Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu menggalang kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna melakukan pembinaan teritorial dan menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).
Perjanjian kerjasama itu ditandatangani oleh Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam dan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Mayjen TNI Meris Wiryadi, di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Rabu, 28 Agustus 2013, disaksikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dan KASAD Jenderal TNI Moeldoko.
Public Relation (PR) Manager Pertamina EP, Agus Amperianto menuturkan, penandatanganan perjanjian kerjasama ini, merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang diteken 18 Juni 2013 antara Pertamina dan TNI, tentang kerjasama pengamanan obyek vital nasional (obvitnas) strategis dan penyaluran bantuan CSR Pertamina.
Agus membenarkan, pembinaan teritorial dan penyaluran CSR di Sumsel khususnya Musi Banyuasin ini, merupakan komitmen Pertamina dalam penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju.
Dalam kesempatan yang sama, juga turut dilaksanakan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan Tempino – Plaju sepanjang 265 kilometer. Selanjutnya diberikan pula beberapa bantuan CSR dari Direktur Utama Pertamina dan KASAD, kepada masyarakat di beberapa desa di sekitar jalur pipa.
Bantuan yang diberikan berupa alat olahraga kepada karang taruna, 100 buah handy talkie kepada aparat Koramil (Komando Rayon Militer) setempat, paket mainan kepada 64 lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di sepanjang jalur pipa, paket buku kepada 64 sekolah, dan 1.500 paket sembako (sembilan bahan pokok) senilai lebih dari Rp 600 juta kepada masyarakat di sekitar jalur pipa.
“Pemberian bantuan CSR kepada masyarakat di sekitar jalur pipa ini, merupakan wujud kepedulian kami kepada lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan,” tambah Agus.
Pertamina pun berharap, ke depan masyarakat menjadi lebih proaktif turut mencegah dan melaporkan, bila dikemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina. Apa yang dilakukan Pertamina EP ini merupakan bentuk pendekatan lain yang dilakukan dalam mengatasi pencurian minyak, selain meningkatkan pengamanan di jalur pipa.
“Pipa dan minyak yang dialirkan melalui pipa, adalah aset negara yang perlu kita jaga bersama, agar potensi hilangnya pendapatan negara dapat dihindarkan. Dan yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Agus Amperianto.
(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru