JAKARTA – Grup ABM Investama Tbk (ABMM), memahami bahwa pembangunan berkelanjutan harus mencakup tiga pilar utama, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karenanya, program-program yang dijalankan oleh Perusahaan selalu menggabungkan ketiga pilar tersebut.
“Sebagai contoh, program Menguatkan Kelembagaan Ekonomi Desa Melalui BUMDes Trimartani tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan melalui unit usaha pembibitan tanaman dan pembuatan kompos. Kami harapkan melalui program yang telah kami jalankan sejak 2014, dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan berdampak positif dalam jangka panjang,” jelas Direktur ABM Feriwan Sinatra, Kamis(1212/2024).
Program “Menguatkan Kelembagaan Ekonomi Desa Melalui BUMDes Trimartani” yang dijalankan entitas usaha ABM Investama yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, PT Tunas Inti Abadi (TIA), tercatat meraih lima penghargaan sekaligus di ajang Indonesia CSR Awards (ICA) dan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2024 yang digelar di Jakarta, belum lama ini.
TIA mendapat satu Kategori Gold di ajang ICA 2024 untuk program “Menguatkan Kelembagaan Ekonomi Desa Melalui BUMDes Trimartani”, dan tiga Kategori Gold di ajang ISDA 2024 masing-masing untuk program “Semangat Perubahan Lewat Pendidikan Kesetaraan Desa Mangkalapi”, program “Berjejaring Cegah Stunting”, program “Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja” serta satu penghargaan “The Most Committed Corporate to SDGs on Social Pillar”.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengapresiasi inisiatif program CSR yang dilakukan oleh dunia usaha yang turut berkontribusi dalam mewujudkan keadilan sosial di Indonesia.
Program “Semangat Perubahan Lewat Pendidikan Kesetaraan Desa Mangkalapi”, merupakan program yang dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Program ini tidak hanya menyasar anak-anak putus sekolah, tetapi juga masyarakat dewasa yang ingin meningkatkan literasi dan keterampilan. Antusiasme warga Desa Mangkalapi untuk belajar sangat tinggi, pada tahun 2019 tercatat 53 orang dengan peserta tertua kelahiran 1965 dan peserta termuda kelahiran 2006.
“Kami berharap semua ini bisa meluas di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Semoga TIA bisa membantu mewujudkan cita-cita pemerintah dalam melahirkan generasi emas 2045, generasi sehat dan cerdas tanpa stunting. Kami akan terus mendukung upaya pemerintah,” kata Direktur TIA Dadik Kiswanto.
Sebagai entitas ABMM, TIA melaksanakan program-program CSR dengan berpedoman pada tata kelola praktik pertambangan yang baik (good mining practices) sehingga hal tersebut dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Komentar Terbaru