JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) di sektor hulu minyak dan gas, menemukan cadangan migas baru di wilayah kerja Pangkah PSC, lepas pantai utara Jawa Timur. Cadangan baru tersebut merupakan hasil pemboran sumur eksplorasi Sidayu-3, Pangkah PSC pada 17 Agustus 2015.
Tumbur Parlindungan, Chief Operating Officer Saka Energi, mengatakan Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) menemukan cadangan baru dengan menggunakan COSL rig. Saka Energi memiliki 100% hak partisipasi (participating interest) dan menjadi operator blok migas tersebut.
“1.800 barrel oil per day untuk satu lapisan. Satu pemboran dilakukan uji kandung lapisan pertama (DST-1) lapisan Ngimbang Karbonat dan menghasilkan minyak,” kata dia di Jakarta, Kamis.
Total produksi migas Saka Energi saat ini sekitar 22 ribu-23 ribu barel oil equivalen per day (BOEPD), termasuk dari blok shale gas di Amerika Serikat. Pada tahun lalu, PGN mengakuisisi 36% hak partisipasi Blok Shale Gas Fasken di Amerika Serikat dari Swift Energy.
Produksi shale gas yang di Amerika Serikat saat ini rata-rata sebesar 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan ditargetkan bisa mencapai 190 MMSCFD pada akhir 2015.
Saka Energi tercatat mempunyai hak partisipasi (participating interest) pada sembilan aset atau wilayah kerja (WK) migas. Kesembilan WK migas tersebut adalah Blok Pangkah, South Sesulu, Bangkanai, West Bangkanai, Ketapang, South East Sumatera, Muriah, Muara Bakau dan Lapangan Fasken di Texas, Amerika Serikat.
Saka Energi hingga akhir tahun ini menargetkan produksi gas shale gas di Blok Fasken, Eagle Ford, Houston, Texas, Amerika Serikat, mencapai 190 MMSCFD. PGN melalui Saka Energi mengakuisisi 36% hak partisipasi Blok Fasken dari Swift Energy Operating, LLC pada akhir 2014.
Cadangan Baru
Tumbur mengatakan uji kandung lapisan kedua (DST-2) reservoir Kujung-III menghasilkan gas dan uji kandung lapisan ketiga (DST-3) pada lapisan Kujung-I menghasilkan minyak. Sedangkan lapisan Kujung-I di sumur eksplorasi pertama Sidayu-1 yang dibor pada tahun 2001 terbukti menghasilkan minyak.
“Hasil uji produksi tersebut membuka peluang lebih besar keberadaan migas pada lapisan Ngimbang Karbonat yang membentang dari Prospek Ronggolawe di timur laut sampai Prospek Tambakboyo di barat Sedayu meliputi wilayah sekitar 10.000 hektar,” ungkap dia.
Menurut Tumbur, keberhasilan eksplorasi ini meningkatkan keyakinan bahwa cadangan migas yang signifikan masih mungkin ditemukan di Indonesia saat ini.
“Di tengah kelesuan industri migas karena harga minyak yang rendah, keberhasilan Saka Energi merupakan pemicu kesinambungan upaya eksplorasi nasional yang seharusnya tidak pernah terhenti,” tandasnya.(RA/AT)
Komentar Terbaru