JAKARTA – Pemerintah diminta konsisten melanjutkan pemasangan alat pengukur lifting minyak secara real time atau flow meter. Ketersediaan alat ukur diperlukan ditengah transparansi dan keakuratan perhitungan lifting minyak saat ini.
Sayangnya pemasangan flow meter dihentikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) karena masalah akurasi yang tidak sesuai harapan.
“Saya kira terlepas dari peralatan yang terdapat masalah. Kebutuhan data real time akan banyak membantu pemerintah,” kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute saat dihubungi Dunia Energi, Kamis (11/4).
Pemasangan flow meter merupakan program SKK Migas yang pengadaannya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Total kebutuhan anggaran mencapai Rp58,190 miliar, dimana tender pengadaan dimenangkan PT Global Haditech.
Total ada sekitar 200 alat flow meter yang terpasang di beberapa blok migas yang ada di Indonesia sejak 2017. Namun kemudian SKK Migas memutuskan menghentikan pemasangannya, lantaran hasil pengukuran lifting tidak sesuai dengan harapan. Akibat penghentian itu, SKK Migas pun digugat ke pengadilan lantaran dianggap melanggar kontrak.
Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan saat dipasang flow meter ternyata tidak menunjukkan performa seperti yang ditargetkan. Dalam produksi pasti ada minyak, kandungan air dan gas. Flow meter yang dipasang ternyata mengukur seluruh kandungan yang diproduksidĀ Padahal seharusnya agar lebih tepat perhitungan hanya dilakukan untuk minyak.
“Karena flow meter tidak perform, ya kami test-test. Akurasinya enggak sesuai yang diharapkan,” kata Dwi.
Meskipun tersangkut masalah hukum, tapi pemasangan flow meter ditargetkan tetap bisa dilakukan di tahun ini.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan program pemasangan flow meter sudah ada dalam program dan menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) SKK Migas. “Flow meter Insya Allah jadi, itu termasuk KPI SKK Migas,” tukasnya.
Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Time Pada Fasilitas Produksi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Penyediaan dan pemasangan flow meter dan fasilitas pendukungnya sebagai bagian dari sistem monitoring, dilaksanakan oleh SKK Migas atau menggunakan flow meter yang sudah tersedia sepanjang memenuhi persyaratan teknis yang berlaku. Tujuan pemasangan flow meter untuk untuk akuntabilitas dan transparansi pemroduksan minyak dan pengawasan jumlah produksi minyak bumi secara real time
Menurut Komaidi, kelanjutan pemasangan flow meter memang masih diperlukan untuk itu ia berharap niatan SKK Migas melanjutkan pemasangannya harus didukung. Masalah perhitungan lifting minyak sendiri memang sudah lama disinggung. Bahkan bukan rahasia umum tersebar informasi penyelewengan bisa terjadi saat proses lifting minyak terjadi.
Transparansi dalam perhitungan lifting menurut Komaidi akan lebih terjamin dengan adanya flow meter. “Saya kira apapun yang terjadi sebelumnya alat ini akan membantu memperbaiki pencatatan sehingga secara otomatis transparansi bisa ditingkatkan,” kata Komaidi.(RI)
Komentar Terbaru