JAKARTA- PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas, menargetkan peningkatan penjualan pelumas di kawasan Indochina yang meliputi Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam setelah perseroan mengakuisisi 75% saham Amaco, produsen pelumas asal Thailand senilai US$ 1,5 juta. Arya Dwi Paramita, Sekretaris Perusahaan Pertamina Lubricants, mengatakan kapasitas produksi pabrik pelumas yang berlokasi di pinggiran Bangkok, ibukota Thailand, itu sekitar 6,6 juta liter per tahun dengan volume penjualan sekitar 3,5 juta liter per tahun.
“Awal bulan depan (Desember) nama perusahaan di Thailand akan berubah menjadi Pertamina Lubricant Thailand Ltd,” ujar Arya kepada Dunia Energi, Jumat.
Arya mengungkapkan sebelum diakuisisi pabrik tersebut hanya melayani pasar dalam negeri Thailand. Setelah akuisisi, perseroan juga melebarkan pasar hingga negara-negara Indochina. Pasar Indochina dipilih karena masih terbuka lebar. Perseroan meluncurkan dua jenis merek yang bersegmentasi pasar premium dan ekonomi untuk mengusai pasar pelumas Indochina.
“Kami juga akan memindahkan fasilitas produksi di Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Bangkok untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Thailand,” jelas Arya.
Hingga kuartal III 2015, penjualan pelumas (oli) Pertamina tercatat sebanyak 100 ribu kiloliter (KL) atau 100 juta liter, turun dibandingkan penjualan pada periode yang sama 2014 yang mencapai 120 ribu KL atau 120 juta liter. Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan fluktuasi penjualan tersebut didorong penurunan penjualan otomotif.
Pertamina Lubricants optimistis target laba bersih yang dipatok korporasi tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun bisa tercapai. Salah satunya dengan menggencarkan ekspansi usaha termasuk dengan membuka Bright Olimart, Bright Olimart Modular (BOM), dan Bengkel Enduro Express (BEE) di berbagai kota.
Andria Nusa, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants, mengatakan total penjualan pelumas otomotif tahun ini ditargetkan mencapai 430.000 kiloliter dari total kapasitas produksi di unit Pertamina Lubricants Gresik 150.000 kilo liter per tahun. Kendati begitu, perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat konsumsi oli Pertamina tumbuh tidak sesuai harapan.
“Penjualan otomotif selama ini memang masih tumbuh, tapi tidak sesuai harapan. Penjualan kendaraan ini secara otomatis berdampak pada penjualan oli,” katanya usai peresmian tiga service points di SPBU COCO Bandung, Kamis (12/11).
Menurut Andria, banyak pemilik kendaraan menyimpan kendaraannya, dan sebagian justru memperpanjang masa pakai pelumasnya. Karena itu, Pertamina Lubricants mengembangkan Bright Olimart untuk memudahkan pelayanan bagi pengguna kendaraan yang akan mengganti pelumas, service berat atau ringan dan spare part.
Khusus pengendara sepeda motor, Pertamina Lubricants menyediakan Bengkel Enduro Express yang memberikan pelayanan ganti oli, nitrogen, dan penjualan beberapa spare part sepeda motor. (DR)
Komentar Terbaru