JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dinilai harus benar-benar melihat potensi dan seberapa besar kontribusi Ophir Energy, perusahaan migas yang tercatat di lantai bursa London, Inggris, pasca diakuisisi.
Reza Priyambada, Analis CSA Research Institute, mengatakan jika sukses maka Medco akan memiliki tambahan kepastian cadangan migas. “Jadi memang dilakukan untuk mengamankan cadangan migasnya,” kata Reza, Rabu (2/1).
Medco berencana untuk mengakuisisi Ophir Energy. Manajemen Ophir dan Medco telah menkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan diskusi mengenai kemungkinan penawaran uang tunai yang akan dilakukan oleh Medco untuk keseluruhan modal saham yang diterbitkan atau akan diterbitkan Ophir.
Anthony R. Mathias, Selasa (1/1) menyatakan berdasarkan peraturan yang ada maka kepastian kelanutan akuisisi harus diumumkan tidak lebih daru pukul 17.00 waktu London pada 28 Januari 2019 (Batas Waktu).
Ophir Energy memiliki beberapa operasi di wilayah Afrika dan Asia, termasuk blok migas produksi dan eksplorasi termasuk pembangunan fasilitas Liquefied Natural Gas (LNG).
Untuk blok produksi Ophir berada di beberapa wilayah di Vietnam, di Blok 12W. Saat ini memiliki hak partisipasi sebesar 31,875%, kemudian menjadi operator di lapangan minyak Bualuang, Thailand, lalu memiliki hak partisipasi 67,5% Blok Madura dan 45% Blok Sampang, 100% di North East Bangkanai, 70% di Bangkanai dan West Bangkanai Indonesia.
Lalu memiliki hak partisipasi 9,5% saham di lapangan gas Sinphuhorm, Thailand.
Untuk aset-aset eksplorasi tersebar di Myanmar, Mexico, Indonesia dan Malaysia serta LNG di Guinea dan Tanzania.
Ophir Energy memiliki beberapa operasi di wilayah Afrika dan Asia, termasuk di memiliki blok migas produksi dan eksplorasi termasuk pembangunan fasilitas Liquefied Natural Gas (LNG).
Untuk blok produksi Ophir berada di beberapa wilayah di Vietnam, di block 12W. Saat ini memiliki hak partisipasi sebesar 31,875%, kemudian menjadi operator di lapangan minyak Bualuang, Thailand, lalu memiliki hak partisipasi 67,5% blok Madura dan 45% blok Sampang, 100% di blok North East Bangkanai, 70% di Bangkanai dan West Bangkanai Indonesia.
Lalu memiliki hak partisipasi 9,5% saham di lapangan gas Sinphuhorm, Thailand.
Untuk aset-aset eksplorasi tersebar di Myanmar, Mexico, Indonesia dan Malaysia serta LNG di Guinea dan Tanzania.
Angus Rodger, Direktur Penelitian Woodmac, mengungkapkan jika sukses, maka akuisisi Ophir akan menjadi perubahan besar bagi Medco. Produksi Ophir saat ini tercatat rata-rata 25 ribu barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD), sementara Medco menargetkan produksi antara 85 ribu – 110 ribu BOEPD.
“Akuisisi akan mendorong Medco menjadi salah satu dari tujuh produsen migas terbesar di Asia Tenggara diatas Hess dan BP atau hanya tertinggal dari Repsol dan Total,” kata Angus dalam keterangan resminya, Rabu.
Untuk Medco, kesuksesan akuisisi juga akan berdampak sangat positif kepada portofolio perusahaan, terlebih dengan kondisi lapangan-lapangan minyak yang dimiliki Medco di Indonesia sekarang ini yang sebagian besar sudah mature.(RI)
Komentar Terbaru