JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading yang bertugas menyalurkan BBM termasuk BBM penugasan dan subsidi tidak mau banyak berkomentar terkait keputusan pemerintah yang bakal mengubah skema pemberian subsidi BBM.

Pemerintah memang belum memutuskan skema terbaru namun beberapa kali Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengisyaratkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai bentuk subsidi BBM baru. Jika memang BLT jadi cara untuk berikan subsidi kepada masyarakat maka lumrahnya BBM yang selama ini harganya diatur pemerintah akan dilepas ke pasar penetapan harganya atau mengikuti pergerakan harga minyak dunia seperti yang terjadi pada BBM yang tidak disubsidi.

Riva Siahaan, Direktur Utama PPN menolak berkomentar terkait penetapan harga BBM nantinya jika memang BLT ditetapkan sebagai skema pemberian subsisi BBM. Saat dikonfirmasi Dunia Energi, Riva terburu-buru meninggalkan sesi konferensi pers tanpa memberikan pernyataan.

Sementara Bahlil, meminta agar masyarakat bersabar terkait penetapan harga BBM. Dia meminta masyarakat menunggu keputusan pemerintah dalam memilih opsi terbaik skema pemberian subsidi.

“Kita lagi mengkaji opsinya semuanya ya. Nanti kalau sudah dapat opsinya, baru kita umumkan. Karena ini kita harus hati-hati,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Senin (4/11).

Pemerintah kata Bahlil dalam menetapkan perubahan skema pemberian subsidi mempertimbangkan laju inflasi serta melihat perkembangan kondisi masyarakat.

“Semuanya harus kita mempertimbangkan inflasi, kita mempertimbangkan lapangan pekerjaan, kita mempertimbangkan pertumbuhan, kita mempertimbangkan pemerataan, nelayan juga kita harus pertimbangkan, kemudian pertanian-pertanian juga kita harus pertimbangkan ya. Semuanya kita pertimbangkan. Memang nggak gampang untuk membuat keputusan ini,” jelas Bahlil. (RI)