JAKARTA – Pemerintah baru saja menunjuk Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang baru. Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal memanggil dua pejabat tinggi BUMN papan atas di Indonesia itu dalam waktu dekat.

Menurut Bahlil, Kementerian ESDM sangat berkepentingan dengan sepak terjang Pertamina karena berhubung langsung dengan capaian produksi migas tanah air lantaran Pertamina saat ini berkontribusi 65% terhadap lifting migas nasional.

“Kami berkepentingan sekali sama Pertamina karena 65%, lifting kita dikuasai oleh Pertamina dan secara tekniskan Pertaminanya nanti koordinasi dengan Kementerian ESDM baik kita akan melakukan eksplorasi, meningkatkan lifting, sumur2 idle dan saya abis ini akan mengundang mereka untuk kami melakukan rapat koordinasi,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Senin (4/11).

Bahlil bakan menugaskan manajemen baru Pertamina untuk fokus meningkatkan produksi melalui beberapa cara, diantaranya pemanfaatan sumur-sumur migas eksisting serta menggenjot kegiatan eksplorasi dan penerapan teknologi terbaru.

“Saya akan fokus bahas lifting, sumur idle, intervensi teknologi terhadap sumur-sumur yang ada semacam EOR dan berikut dia harus melakukan eksplorasi,” ungkap Bahlil.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Khusus Hulu Migas (SKK Migas) setidaknya ada sekitar 4.600 sumur migas idle yang telah diindentifikasi dan ditargetkan mampu memberikan tambahan produksi.