JAKARTA – Terkait Proyek Kerjasama Pengembangan Ekosistem EV Battery di Indonesia, sampai periode sembilan bulan pertama tahun 2024 telah tercapai beberapa milestone penting terkait pekerjaan awal, perizinan serta persiapan pendanaan proyek untuk mendukung persiapan konstruksi sesuai target.

Sebagai komitmen dalam hilirisasi pada komoditas nikel, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) melalui entitas anak usaha PT Gag Nikel (PTGN), pada tanggal 3 Oktober 2024, telah melaksanakan transaksi pembelian 30% saham PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) yang merupakan anak perusahaan yang dikendalikan oleh Eternal Tsingshan Group Limited. Dengan kepemilikan saham PTGN pada JMLI, diharapkan dapat menguatkan penjualan bijih nikel dari PTGN dan juga kontribusi dari asosiasi sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Implementasinya juga diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Sebagai tindak lanjut atas ditetapkannya Perusahaan menjadi pemenang lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Pongkeru, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dengan luas WIUPK sebesar 4.252 ha, ANTAM menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Antam bekerja sama dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) (SCI) dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) (LTG) untuk membentuk perusahaan patungan dalam rangka pengembangan pertambangan nikel di Blok Pongkeru pada tanggal 13 September 2024. Dalam kerja sama ini Antam memiliki saham mayoritas, sementara SCI sebagai BUMD Provinsi dan LTG sebagai BUMD Kabupaten memiliki saham minoritas.

“Melalui perusahaan patungan ini, diharapkan tercipta sinergi dan kolaborasi dalam memberikan multiplier effect pada daerah sekitar wilayah pertambangan. Selain itu, dengan kerjasama ini dapat meningkatkan penguasaan cadangan dan sumberdaya nikel nasional,” demikian disampaikan Nico Kanter, Direktur Utama Antam, dalam keterangan tertulis, (31/10/2024).

Dalam hal hilirisasi komoditas bauksit, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah telah mencapai milestone penting dengan dimulainya fase injeksi bauksit perdana pada tanggal 24 September 2024. Fase ini menandai tahap commissioning proyek yang dijalankan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang merupakan perusahaan patungan antara Antam dan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).

Antam akan memasok bijih bauksit dari tambang di Kalimantan Barat sebagai bahan baku utama untuk produksi alumina ke PT BAI dengan kebutuhan produksi 1 juta ton alumina. Dengan keberadaan SGAR, posisi ANTAM dalam rantai pasokan bauksit nasional semakin kuat dan sejalan dengan upaya mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia.

Nico menegaskan bahwa strategi hilirisasi yang dilakukan perusahaan sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah mineral domestik. ”Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif hilirisasi, yang akan memberikan manfaat bagi perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing industri tambang Indonesia,” ujarnya.(RA)