JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih US$273,27 juta pada periode sembilan bulan 2024, naik 12,74% dibanding periode yang sama 2024 sebesar US$242,37 juta. Hampir setengah atau US$129 juta dari laba bersih Medco berasal dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan yang menaungi PT Amman Mineral Nusa Tenggara, pengelola tambang emas dan tembaga Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Sepanjang sembilan bulan 2024, Medco Energi meraih pendapatan US$1,78 miliar atau naik 6,58% dibanding periode yang sama tahun lalu US$1,67 miliar. Tiga pelanggan dengan kontribusi terbesar bagi pendapatan Medco adalah Glencore Singapore Pte, Ltd; PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Roberto Lorato, Chief Executive Officer Medco Energi, mengatakan kinerja operasional dan keuangan yang solid didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut.

“Kami juga melanjutkan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Ijen dan PLTS Bali, serta mendapatkan Conditional License untuk mengimpor 600 MW tenaga surya melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy,” ujar Roberto dalam keterangannya, Kamis (31/10).

Di sektor ketenagalistrikan, Medco melalui Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 2.961 GWh, dimana 21% berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan sedikit menurun dari tahun ke tahun karena shutdown operasi PLTGU Riau pada Agustus.

Belanja modal listrik sebesar US$51 juta, digunakan untuk melanjutkan pengembangan tahap pertama Panas Bumi Ijen, proyek PLTS Bali Timur 25 MWp dan ekspansi ELB Batam menjadi CCPP.
Konsorsium Pacific Medco Solar Energy menerima Conditional License dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) untuk mengimpor 600 MW tenaga surya ke Singapura.

Medco Power juga mendapatkan izin eksplorasi panas bumi (PSPE) di Samosir, Sumatra Utara, yang berlokasi dekat dengan operasi Sarulla yang sudah ada.

Untuk minyak dan gas, Medco sepanjang sembilan bulan 2024 memproduksi 153 Mboepd, lebih rendah dari tahun 2023 karena berkurangnya hak kelola Corridor dan divestasi Vietnam, tapi sebagian diimbangi oleh akuisisi Oman. Produksi terdiri dari 27% Minyak dan 73% Gas. Medco juga melaporikan biaya unit produksi sebesar US$7,7 per boe dan belanja modal sebesar US$249 juta.

Beberapa proyek baru mulai beroperasi pada Q3 dengan Corridor Suban 27, Madura Meliwis dan platform Natuna West Belut yang mendukung pengiriman gas pertama di bawah kontrak baru.
MedcoEnergi mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu PSC Amanah yang terletak di onshore Sumatra Selatan, berdekatan dengan PSC Corridor dan South Sumatra yang sudah beroperasi.

Medco juga melaporkan bahwa Amman Mineral Internasional telah produksi tembaga sebesar 335 Mlbs, 68% lebih tinggi dari tahun lalu dan produksi emas sebesar 708 Koz, 173% lebih tinggi dari tahun lalu. Dan harga tembaga mencapai US$4,2/lbs. Proyek smelter Amman juga telah selesai dibangun pada Mei 2024 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September.(AT)