BALIKPAPAN- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur meluncurkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat RT 30 Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan melalui metode pertanian hidroponik. Program ini bagian dari inisiatif CSR bernama “Rawabening” yang ditujukan untuk membantu menciptakan lapangan kerja baru.
Didik Bahagia, Direktur Operasi PT KPI, mengatakan program ini mendukung ekonomi lokal seraya menciptakan lingkungan asri dan sehat di kawasan pemukiman padat. PT KPI berharap program ini memberi manfaat jangka panjang dan berkelanjutan bagi masyarakat Margasari. Program hidroponik di Margasari dijalankan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terdiri atas 12 orang ibu rumah tangga. Kelompok ini aktif mengelola pertanian hidroponik di lahan terbatas yang memanfaatkan area di atas laut tanpa media tanah.
“Dengan bimbingan dari PT KPI, kelompok ini berhasil memanfaatkan ruang yang terbatas menjadi sumber penghasilan tambahan. Program ini memungkinkan warga memaksimalkan potensi lingkungan mereka dalam bercocok tanam,” ujar Didik kepada wartawan media dari Jakarta dan lokal di lokasi pemberdayaan masyarakat binaan KPI Unit V Balikpapan.
Teknologi yang digunakan dalam program Rawabening termasuk sistem panen air hujan untuk irigasi hidroponik. Air hujan yang ditampung dalam tandon berkapasitas 4.440 liter digunakan untuk mengairi 8 meja hidroponik. Teknik ini membantu mengurangi ketergantungan pada air tanah, menjadikannya solusi yang efisien dan ramah lingkungan. PT KPI menganggap teknologi ini inovatif dan sangat sesuai dengan kondisi wilayah pesisir.
Program Rawabening tidak hanya mendukung pertanian hidroponik, tetapi juga membantu mengembangkan produk UMKM dari hasil panen. Ibu-ibu setempat mengolah hasil panen menjadi produk seperti kripik tortila dan peyek bayam yang dikemas secara menarik. Produk olahan ini memungkinkan warga untuk mendapatkan nilai tambah dari usaha hidroponik mereka. Produk tersebut mulai dikenal di pasar dan bersaing dengan produk camilan dari kota-kota besar.
Keberhasilan program Rawabening terlihat dari pendapatan tahunan sebesar Rp 52 juta pada 2024 yang diperoleh dari penjualan sayuran hidroponik dan produk olahan. Rata-rata anggota kelompok mendapatkan pendapatan sekitar Rp 64 ribu per panen. PT KPI berharap jumlah ini dapat terus meningkat seiring dengan keberlanjutan program. Pencapaian ini menunjukkan dampak positif dari program CSR PT KPI di Margasari.
Didik menjelaskan program ini bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi bagi ibu-ibu Margasari. Selain meningkatkan pendapatan, ibu-ibu mendapatkan keterampilan baru dalam pengelolaan hasil pertanian dan produk olahan. Didik menambahkan bahwa program ini membuktikan bahwa pertanian hidroponik dapat berjalan di lahan terbatas seperti di pemukiman padat. “Melalui program ini, kami berharap masyarakat dapat semakin mandiri secara ekonomi,” ujar dia.
Selain aspek ekonomi, program Rawabening juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas lingkungan. Pertanian hidroponik memungkinkan Margasari memiliki lebih banyak ruang hijau di tengah pemukiman yang padat. PT KPI memastikan program ini juga membantu mengurangi limbah dan menjaga kualitas udara di Margasari. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian PT KPI terhadap lingkungan di sekitar lokasi operasional mereka.
Program CSR Rawabening KPI Unit V Balikpapan telah menarik perhatian masyarakat lokal maupun pihak internasional. Program ini berhasil meraih penghargaan “Honoring Excellence” pada ajang Communitas Awards 2023 di Amerika Serikat atas kontribusinya di bidang tanggung jawab sosial. Selain itu, kelompok binaan KPI di Margasari juga berhasil meraih juara dua nasional untuk kategori “best quote local hero” dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengakuan ini menunjukkan bahwa program Rawabening memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Rosdiana, Ketua Kelompok Wanita Tani Margasari, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada KPI atas program Rawabening ini. “Pertamina telah membawa solusi yang benar-benar bermanfaat buat kami. Berkat program yang dihadirkan, kelompok kami kini bisa memiliki penghasilan tambahan,” ungkap Rosdiana. Dia berharap program ini dapat terus berjalan dan berkembang demi kesejahteraan para ibu rumah tangga di Margasari. “Semoga hal ini bisa terus berlanjut dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat kami.”
KPI Balikpapan juga merencanakan inisiatif CSR tambahan yang akan diterapkan di Margasari untuk lebih memperluas dampak sosialnya. Beberapa program yang akan dijalankan antara lain Kapabel (Kampung Pandai Belajar), Gertak Sampah (Gerakan Terpadu Aksi Kelola Sampah), dan Proklim Simbah (Program Kampung Iklim Sistem Integrasi Margasari Bebas Sampah). Semua program ini dirancang sebagai upaya tanggap terhadap tantangan dan kebutuhan di masyarakat Margasari. PT KPI berharap bahwa inisiatif ini akan semakin memperkuat kualitas hidup di wilayah tersebut.
Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary PT KPI, menegaskan pentingnya kontribusi perusahaan dalam mendukung keberlanjutan masyarakat lokal. “Sesuai dengan semangat tujuan berkelanjutan, kontribusi ke masyarakat sangat penting bagi kami,” ujarnya. KPI berkomitmen menciptakan program-program yang mendukung kemandirian masyarakat. “Kami berupaya mendukung keterampilan dan sumber daya berkelanjutan untuk menghadapi tantangan dunia saat ini.”
Manajemen KPI berharap bahwa Program Rawabening tidak hanya memberikan dampak sementara, tetapi juga membangun fondasi bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di Margasari. Dengan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, program ini menjadi contoh keberhasilan CSR yang inklusif dan berkelanjutan. KPI juga berkomitmen terus mengembangkan program serupa di wilayah lain di sekitar Balikpapan. Dengan demikian, program CSR ini dapat memberi dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. (DR)
[…] Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) […]