JAKARTA – Proses negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) di tambang Grasberg, Papua hingga lebih dari tahun 2040 masih terus berlanjut. Tidak hanya itu, dalam proses negosiasi juga dibahas porsi kepemilikan saham Freeport. Mineral Industry Indonesia (MIND ID) sebagai pemegang saham terbesar ternyata tidak menutup kemungkinan bakal meningkatkan porsi sahamnya di Freeport.

Dilo Seno Widagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, menyatakan dalam rencana perpanjangan lebih dari tahun 2040 sudah mulai dibahas rencana potensi produksi konsentrat sehingga mulai dihitung investasinya. MIND ID mendapatkan penawaran dari McMoran jika mau menambah porsi saham maka pembagian investasi juga harus disepakati.

“Ini yang investasi nanti beyond 2040 komposis MIND ID sama mcmorran berapa-berapa nih, nah ini yang dtawarin sama McMoran kalau kita investasinya ini dibebani 60% maka kita ke depannya kita punya saham 60%,” kata Dilo ditemui di Jakarta, Selasa (15/10).

Dilo memastikan dari sisi kemampuan finansial, MIND ID sangat siap untuk menambah porsi saham. Tapi manajemen bakal menunggu arahan dari pemerintah yang baru akan dilantik.

“Bisa dilihat dari laba MIND ID sama kemampuan kita rasanya puya kapasitas. Lihat perkembangan. saya kalo disuruh beli nambah kapasitasnya MIND ID ada aja (dananya) tinggal kita liat ini kan transisi pemerintahan kebijakannya seperti apa,” ujar Dilo.

Menurut Dilo jika memang Freeport mendapatkan perpanjangan kontrak lebih dari tahun 2040 maka proses eksplorasi tambang harus sudah dimulai paling tidak sebelum tahun 2040. Sehingga investasi harus sudah mulai digelontorkan.

“Cadangan sebenernya bisa lebih dari tahun 2040, bisa tuh sampe 2070 atau 2060 bisa, nah artinya kan harus ada perpanjangan lagi karena untuk produksi ini kan mulainya dari atas gunung, potong, bolong sekarang dari bawah. nah dr bawah ini untuk yang 2040, jadi mesti dibawahnya lahi berarti untuk lebih dari 2040 kan harus sudah mulai investasinya mungkin 10 tahun sebelumnya,” jelas Dilo.