JAKARTA – Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia memberikan wejangan jelang akhir masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang. Jokowi terlihat cukup frustasi dengan kondisi lifting minyak Indonesia yang terus alami penurunan. Dia berpesan agar pemerintah yang akan datang bisa mengatasi penurunan produksi minyak.
Menurut Jokowi, peningkatan produksi minyak sangat krusial karena jika produksi terus anjlok maka yang akan terkena imbasnya adalah keuangan negara yang harus memenuhi kebutuhan akan minyak dengan cara impor.
“Saya titip berkaitan dengan lifting minyak, harus naik, dengan cara apapun harus naik. Sumur-sumur yang kita miliki produktifkan, karena begitu produksi turun, uang yang kita keluarkan besar sekali,” kata Jokowi disela perayaan Hari Pertambangan dan Energi, Kamis malam (10/10).
Jokowi mengaku sudah diwanti- wanti oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bendahara negara bahwa kondisi keuangan negara akan semakin tergerus dalam jumlah besar jika lifting minyak tidak kunjung meningkat.
“Saya baru tadi siang menerima kunjungan Menkeu, pak ini lifting minyak kita ga boleh dibiarkan turun terus. Karena kalau kita hitung kelihatannya kecil, turun 100, turun 50, tapi kalau dihitung ke uang berarti impor minyak, gas kita itu ratusan triliun yang harus dikeluarkan. Artinya devisa kita hilang,” ungkap Jokowi.
Dia menegaskan tidak terlalu peduli dengan siapa yang harus meningkatkan produksi, baik itu Pertamina atau perusahaan swasta dalam negeri atau perusahaan asing karena tujuannya harus bisa meningkatkan produksi. “Entah itu dikerjakan sendiri, entah BUMN, Pertamina, entah dikerjasamakan dengan swasta, atau dikerjakan perusahaan asing, semuanya dilakukan. Jangan sampai lifitng minyak kita turun seliter pun, harus naik, setiap tahun harus naik,” tegas Jokowi. (RI)
Assalam mualaikum Wr-wb:maaf yah pak perkenalkan saya Darwin syaifuddin sy mau beri masukan ke bapak soal minyak, klo pengamat saya tidak bisa minyak bumi di naikan terus -menerus yang selama ini kita ketahui pemerintah sudah banyak /memumpuni dari hasil pajak dll.
Jadi klo dinaikan saya rasa tidak tepat itu sama saja bapak jokowi rakyat akan semakin parah yang kaya semakin sukses, yg pas-pasan semakin miskin. Bapak jokowi harus pahami kira-kira pemborosan anggaran negara ada dimana, pastinya ada di pembuatan jalan tol dan kereta api, dan di tambah transportasi onlain itu sama saja mematikan sarana transportasi tradisional. Saya harap bapak jokowi jangan menambah beban rakyat sudah cukup rakyat menderita jangan sampai bangsa Indonesia hancur negara persoalan ekonomi. Itu aja saya sampaikan semoga ada evaluasi di era presiden prabowo yang akan mendatang
Mantap Pak
Waalaikumsalam wr. wb. Pak Darwin, perkenalkan saya Radya Evandhika Novaldi dari kalangan mahasiswa teknik perminyakan. Izin meluruskan terkait hal yang Bapak sampaikan sebagai concern di sini. Perlu digarisbawahi, yang sedang pemerintah upayakan untuk terus naik adalah lifting minyak Pak alias produksi minyak dari WK aktif yang ada saat ini, bukan harga jual minyak kepada konsumen yang Bapak maksud sebagai “rakyat” di sini.
Hal ini justru merupakan hal positif ya Pak karena pemahaman mudahnya ialah ketika kita memiliki tingkat produksi yang besar, otomatis kebutuhan impor minyak dari luar negeri berkurang. Dengan demikian, biaya untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri menjadi lebih murah dan harapannya harga minyak yang dipasarkan juga bisa lebih terjangkau.
Jadi, yang ingin Pak Jokowi sampaikan di sini adalah kebalikan dari concern Bapak. Semoga penjelasan ini bisa membantu Pak. Mohon maaf apabila ada salah kata, terima kasih.
haloooooo