JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen dalam berinovasi untuk mengakselerasi transisi energi. Adapun transisi energi yang diusung tidak hanya sebuah program, melainkan komitmen yang berkelanjutan. Berbagai aksi korporasi pun telah dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari sektor kelistrikan.

“Pengembangan transisi energi bagi kami tak hanya sebuah program, namun telah menjadi komitmen berkelanjutan. Penghargaan ini jadi bukti keseriusan kami dalam mengelola manajemen energi sesuai ISO:50001,” kata Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power dalam keterangannya, Senin (710).

Dia mengungkapkan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon pada sektor kelistrikan, PLN IP juga melakukan dedieselisasi seperti yang dilakukan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali pada PLTS Hybrid Nusa Penida.

“Di Nusa Penida, Bali beban puncak mencapai 11,3 MW, kami lakukan dedieselisasi pada PLTS Hybrid Nusa Penida 3,5 MW ditambah Battery Energy Storage System sebesar 3 MWh yang dapat berkontribusi 31 persen saat beban puncak. Listrik yang kami hasilkan bersih, karena fokus kami dalam menekan laju emisi,” jelas Edwin.

Dalam menurunkan emisi karbon pada sektor kelistrikan, PLN Indonesia Power juga telah melakukan program cofiring yang merupakan program pemanfaatan biomassa sebagai energi primer pembangkit. Hal ini merupakan salah satu inovasi dalam mengurangi konsumsi batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Program cofiring ini menjadi salah satu terobosan kami untuk mengakselerasi transisi energi, meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan,” kata Edwin.

Aksi PLN Indonesia Power diganjar penghargaan ASEAN Energy Awards (AEA) 2024 yang diselenggarakan ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos yang bersamaan dengan 42nd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF-24).

Melalui dua unitnya, PLN IP berhasil raih dua penghargaan yakni PLN IP UBP Bali dengan predikat Winner of the On Grid Local Grid of The ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024, dari inovasi berjudul PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island .

Selain itu, PLN IP UBP Priok juga sukses meraih 2nd Runner Up of The Energy Management in Buildings and Industry pada kategori Large Industry of The ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024 .

Menteri Energi & Pertambangan Laos Phosay Sayasone mengungkapkan ajang bergengsi di tingkat ASEAN ini menjadi suatu apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berkontribusi pada pengembangan energi di kawasan ASEAN.

“Malam ini kita gelar penganugerahan AEA 2024, sebagai wujud apresiasi pada perusahaan yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam pengelolaan energi di kawasannya. Terima kasih juga atas dedikasi & kolaborasinya selama penyelenggaraan AMEM ini,” ungkap Phosay.