BONTANG – Nelayan Kampung Tihi-Tihi, Bontang Selatan, Kota Bontang, kini memiliki harapan baru dalam menghadapi tantangan cuaca buruk yang sering menghambat aktivitas mereka. PT Badak LNG meluncurkan inovasi baru bernama “Jaka Samudra”, bagan apung modern dan ramah lingkungan yang dapat menjadi solusi bagi nelayan agar tetap dapat mencari nafkah meskipun kondisi cuaca tidak bersahabat. Program ini merupakan bagian dari inisiatif sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Jaka Samudra merupakan singkatan dari Jaringan Kawasan Sistem Pelampung Akuakultur Modern Ramah Lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan limbah non B3 seperti pipa FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) dan polyurethane, serta dilengkapi dengan sensor pintar yang dapat mendeteksi kebocoran dan kemiringan bagan apung.
“Bagan apung Jaka Samudra adalah salah satu contoh pemanfaatan teknologi untuk membantu ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Dwi Thia Putri, Comdev Analyst Badak LNG.
Nelayan di Kampung Tihi-Tihi, yang sebagian besar mengandalkan tangkapan laut dan budidaya rumput laut, sering kali kesulitan saat cuaca buruk. “Kami memang ingin sekali memiliki bagan apung, karena ini bisa menjadi tambahan penghasilan saat cuaca tidak mendukung untuk melaut,” ujar Irwan, salah satu warga sekaligus anggota kelompok binaan Menara Marina, program pengembangan masyarakat Badak LNG.
Tak hanya memberikan solusi pada saat cuaca buruk, Jaka Samudra juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi untuk lampu atraktor di atas dan di bawah air. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Badak LNG untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mendukung penggunaan energi terbarukan di sektor perikanan.
Selain itu, Badak LNG juga memperkenalkan inovasi “Apartemen Ikan” atau concrete reef, yang ditempatkan di bawah bagan apung. Struktur buatan ini terbuat dari kalsium silikat dan berfungsi sebagai tempat tinggal ikan, yang diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan di sekitar area bagan. Hal ini memberikan manfaat tambahan bagi nelayan dalam memperluas peluang tangkapan mereka.
Sejak 2023, Badak LNG telah meluncurkan berbagai program untuk membantu nelayan Tihi-Tihi, termasuk KAPSURULA (Kapsul Pelampung Rumput Laut Ramah Lingkungan), yang menggantikan pelampung plastik dalam budidaya rumput laut. Hingga kini, sebanyak 1.500 KAPSURULA telah digunakan, membantu mengurangi dampak mikroplastik di laut dan mendukung upaya daur ulang.
Program inovasi Jaka Samudra, bagian dari Menara Marina, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kampung Tihi-Tihi dan menciptakan ekosistem laut yang lebih lestari. Fasilitas modern ini telah menjadi sumber penghidupan baru bagi nelayan, sekaligus memberikan perlindungan lingkungan laut dari polusi.
“Dengan berbagai inisiatif dan dukungan dari Badak LNG, perekonomian masyarakat di Kampung Tihi-Tihi bisa semakin bertambah,” harap Irwan. (DR)
Komentar Terbaru