JAKARTA- PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten jasa pertambangan batu bara, mencatat pendapatan sebesar US$ 84,37 juta sepanjang semester I 2024, naik 40,1% dibandingkan periode yang sama 2023 yang sebesar US$60,24 juta .

Ahmad Zakit Natsir, Corporate Secretary Samindo Resources, mengatakan perseroan juga mencatat peningkatan signifikan dalam laba bersih, dari US$0,64 juta pada kuartal I 2024 menjadi US$ 5,59 juta pada kuartal II 2024. Ini terjadi meskipun perusahaan menghadapi rugi selisih kurs sebesar 3,19 juta dolar AS.

“Pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas,” ujar Zaki di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Dia menjelaskan perusahaan telah melakukan beberapa upaya efisiensi, terutama dalam pemeliharaan alat berat, yang merupakan komponen vital bagi perusahaan jasa pertambangan. Samindo Resources kini melakukan pemeliharaan alat berat secara mandiri, alih-alih diserahkan kepada pihak ketiga. Dengan langkah ini, perusahaan berhasil menjaga ketersediaan suku cadang di atas 85 persen dan melakukan pengadaan barang dengan biaya lebih rendah.

Efisiensi lain yang dilakukan termasuk memperpendek jarak lokasi pembuangan batuan penutup dari 6 kilometer menjadi 4 kilometer, yang menurut Zaki akan menjadi motor utama pertumbuhan keuangan pada semester II 2024.

Hingga 30 Juni 2024, total aset perusahaan mencapai 219,82 juta dolar AS dengan kas dan setara kas sebesar US$61,91 juta . Sementara itu, liabilitas jangka pendek turun signifikan dari US$48,09 juta pada akhir 2023 menjadi US$37,78 juta per akhir Juni 2024. Perseroan juga tetap berkomitmen memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dengan distribusi dividen sebesar US$3 juta selama periode ini.

PT Samindo Resources Tbk membidik laba bersih sebesar US$18,4 juta pada tahun ini. Perseroan juga menargetkan pendapatan mencapai US$178 juta sepanjang 2024. (DR)