JAKARTA – Pemerintah bakal mengeluarkan jurus baru untuk menggenjot penggunaan jaringan gas (Jargas) rumah tangga. Kali ini rencana tersebut menyasar dari sisi hulu gas. Pemerintah tengah mengkaji untuk menurunkan dan menetapkan harga gas khusus untuk Jargas dari hulu atau produsen gas.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan saat ini aturan main untuk bisa menekan harga gas di sisi hulu yang ditujukan untuk pelaksanaan progarm Jargas sedang dibahas. Dia optimistis dengan turunnya harga gas dari hulu bisa membuat pelaku usaha di level midstream bakal lebih berminat untuk membangun fasilitas Jargas dengan harga di konsumen juga terjangkau.

“Ini kita juga lagi mengolah kebijakannya bagaimana harga gas hulu itu bisa murah, sehingga memang masyarakat penerima jargas di rumah itu juga daya belinya tidak terganggu,” kata Arifin saat diskusi dengan awak media di gedung Ditjen Migas, Jumat (3/8).

Pemerintah sendiri berencana untuk menerapkan kebijakan untuk industri tertentu ke jargas. Nantinya pemerintah bakal menanggung komponen pembentuk harga gas yang dikhususkan untuk Jargas sehingga harganya dari hulu bisa lebih murah. “Jadi kita sedang mengkaji opsi untuk pemerintah mensubsidi gas hulu untuk jaringan gas. Sekarang ini kan yang disubsidi kan LPG. Sekarang nanti kalau kita pakai gas kita sendiri, hulunya yang kita subsidi,” jelas Arifin.

Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM, menjelaskan saat ini memang ada permintaan dari sisi midstream untuk membuat harga gas dari hulu dipatok sebesar US$4,72 per MMBTU. Dalam aturan yang sedang digodok pemerintah berencana untuk menekan harganya kurang dari nilai yang pernah diusulkan oleh PT PGN Tbk itu.

“Saat ini kan kalau tidak salah US$4,72 per MMBTU nah kita lagi kaji bisa lebih rendah dari itu,” ungkap Agus Cahyono.

Selama ini pembangunan Jargas secara mandiri memang tidak berjalan lancar. Alasannya adalah biaya yang tinggi dalam penyediaan jargas secar amandiri oleh badan usaha pasti akan mengkerek harga gas sampai ke konsumen. Untuk itu dengan harga gas dari hulu murah maka di midstream yang dioperatori oleh PGN bisa sekalian istirahate

Hingga akhir tahun 2023 lalu realisasi penyambungan jargas rumah tangga di tanah air baru mencapai 900 ribu sambungan rumah tangga (SR). Padahal akhir tahun lalu sebenarnya pemerintah menargetkan sudah tersambung 1,2 juta SR. Tahun ini saja sebenarnya pemerintah menargetkan penyediaan 2,4 juta SR.