LUWU, SULAWESI SELATAN – PT Masmindo Dwi Area (MDA) telah menerima dukungan penuh dari 6 desa yang masuk ring 1 di Latimojong, yakni Desa Kadundung, Desa Ranteballa, Desa Boneposi,Desa Tobaru, Desa Ulusalu, Desa Tolajuk, untuk terus melanjutkan kegiatan operasi pertambangan. Hal ini
disampaikan oleh para Kepala Desa yang menyatakan kepercayaan dan dukungan mereka terhadap komitmen MDA dalam pembangunan ekonomi lokal.

Pasca bencana yang terjadi di Luwu beberapa bulan lalu, MDA menghadapi berbagai tudingan miring terkait operasional Perusahaan. Tuduhan ini telah memicu aksi unjuk rasa yang
mengatasnamakan masyarakat setempat dengan menuntut penutupan Perusahaan.

Terkait hal tersebut MDA menekankan komitmennya untuk selalu mematuhi regulasi yang ditetapkan Pemerintah, berkomitmen melaksanakan kaidah pertambangan yang baik dan senantiasa
memastikan kegiatan operasinya legal secara hukum, ramah lingkungan serta menjaga harmoni sosial. Dengan demikian kehadiran MDA akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Para Kepala Desa dari 6 desa di Latimojong tersebut secara resmi memberikan dukungannya melalui surat pernyataan dan berharap agar perusahaan bisa segera beroperasi dan berproduksi.
“Kami mendukung penuh operasional PT Masmindo Dwi Area karena kami melihat komitmen nyata mereka dalam memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat” ujar Kepala Desa Kadundung, Parambung, yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (APDESI) Kecamatan Latimojong.

Kepala Desa Kadundung meyakini bahwa melalui kerjasama yang baik, dapat mencapai kesejahteraan bersama tanpa harus berlarut-larut dalam masalah.

Dalam pertemuan pihak MDA dengan perwakilan kepala desa ring 1 tersebut, turut dinyatakan bahwa selama ini desa-desa di ring 1 telah merasakan manfaat dari MDA, terutama dalam hal menjadi mitra dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa, pemberian kesempatan kerja serta sejumlah program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang telah dilaksanakan Perusahaan.

Program-program ini mencakup pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha kecil, dan peningkatan infrastruktur desa. Mereka berharap kontribusi tersebut nantinya juga bisa dirasakan oleh desa-desa lainnya di wilayah Kecamatan Latimojong.

Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim mengatakan dukungan dari para kepala desa ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat sekitar.
“Inisiasi untuk memperoleh dukungan tidak akan berhenti di 6 Desa ring 1 saja namun juga akan berlanjut ke desa lainnya yang masuk jalur logistik MDA, sehingga menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan termasuk juga didalamnya kemaslahatan masyarakat Luwu secara luas,” katanya, dalam keterangan resmi Sabtu(6/7/2024)

PT Masmindo Dwi Area merupakan produsen emas Indonesia berikutnya melalui pengembangan Proyek Awak Mas. Proyek Awak Mas berlokasi di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Proyek Awak Mas Gold berbatasan 14,390 hektar, berada di Luwu Regency, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Manajemen saat ini tengah mengkaji dan mengoptimalkan strategi pengembangan Proyek, dan setelahnya Perusahaan berencana untuk memasuki konstruksi.

Izin pertambangan terletak di lahan yang diklasifikasikan sebagai Area Penggunaan Lain (APL), kawasan hutan tidak lindung. Proyek telah menerima persetujuan peraturan AMDAL dan Studi Kelayakan yang memungkinkan Perusahaan untuk memasuki tahap konstruksi dan operasi.

PT Masmindo Dwi Area berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan bahwa kegiatan operasionalnya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab secara lingkungan.(RA)