JAKARTA – PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan PT PLN (Persero) mencatat kinerja keuangan positif sepanjanh tahun 2023. Ada dua laba yang dihasilkan sepanjang tahun lalu yakni laba yang dihasilkan dariĀ  kerja sama investasi dengan perushaaan lain baik dari dalam dan luar negeri di bidang pembangkitan listrik seperti PLTU jawa 7 (China), PLTS terapung cirata (UEA) dan lainnya sebesar Rp2,1 triliun

Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, menyatakan selain dari segi keuangan yang bertumbuh secara signifikan, PLN Nusantara Power juga mencatatkan kinerja positif dari penjualan tenaga listrik dan juga kinerja dari perusahaan asosiasi.

“Melalui co-investment menunjukkan bahwa kerja sama PLN NP dengan strategic partner bukan hanya memberikan kontribusi operasional namun juga finansial sehingga PLN NP siap dalam mengembangkan investasi pembangkit baru melalui strategic partnership.” jelas Ruly dalam keterangannya, Senin (1/7).

PLN NP juga mencatatkan laba sebesar Rp13,7 trilun yang juga mencapai 167% dari target perusahaan yang disetor kepada induk usaha PT PLN (Persero).

“PLN Nusantara Power berhasil menyetorkan laba sebesar Rp13,7 triliun kepada PT PLN (Persero) selaku holding company. Hal ini menjadi salah satu penanda kinerja perusahaan kami sangat baik,” ungkap Ruly.

PLN NP selalu berupaya menjaga operational excellence kinerja pembangkit yang tercermin dari pencapaian KPI operasi yang baik. Dimana pencapaian EAF Pembangkit Non PLTU Jawa Bali tercapai lebih dari 100%, begitu juga dengan EAF Pembangkit PLTU dan Non PLTU di Luar Jawa Bali yang tercapai melebihi target 100%. Perusahaan turut mendukung program transformasi PLN Green and Lean dengan implementasi program carbon emission reduction yang tercapai 0,594% atau 110% dari target tahun 2023.

“PLN Nusantara Power juga berhasil menjadi yang terbaik dalam pengukuran Good Corporate Governance di seluruh PLN Group yang mengindikasikan bahwa dalam menjalankan bisnisnya, PLN Nusantara Power selalu berpedoman terhadap tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan,” ujar Ruly.

PLN NP mendukung program transisi energi baru terbarukan melalui investasi pengembangan pembangkit EBT sesuai dengan RUPTL meliputi PLTS Terapung Cirata, PLTA Batang Toru, PLTB Tanah Laut, PLTS IKN, PLTS Terapung Karangkates, PLTS Terapung Tembesi Batam dan PLTS Dediselisasi dengan dengan total kapasitas pembangkit EBT sebesar 969,9 MW dan BESS 192,39 MWh.

PLN NP juga telah berhasil menandatangani 3 kontrak kerja sama luar negeri dengan Timor Leste dan Bangladesh.

Dengan semua capaian yang telah diraih, PLN NP optimis dapat berlari lebih kencang pada tahun 2024 serta melanjutkan capaian gemilang dengan melakukan berbagai upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berfokus untuk mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060. (RI)