JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM/ITMG) melalui kelompok usahanya, PT Cahaya Power Indonesia (CPI), terus berupaya mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Yulius Gozali, Direktur ITM, menyebutkan hingga Desember 2023, CPI telah membukukan total komitmen kapasitas pengembangan PLTS sebesar 29,8 MWp dan menargetkan peningkatan kapasitas hingga 41 MWp di tahun 2024.
“Pengembangan pilar bisnis ITM yang meliputi pertambangan, jasa energi, energi baru terbarukan dan lainnya, terus berjalan. Khusus untuk bisnis energi baru terbarukan, ITM terus mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga surya melalui PT Cahaya Power Indonesia (CPI) dengan pertumbuhan bisnis yang sangat baik,” ujar Yulius Gozali, kepada Dunia Energi pekan lalu.
Yulius menyampaikan sepanjang tahun 2024 ITM mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak 10 % untuk pengembangan bisnis energi terbarukan, dari total capex senilai US$96,5 juta. Tahun ini fokus alokasi biaya pada pengembangan bisnis utama.
Sejak beroperasi pada 2022, CPI telah membukukan kapasitas kontrak sebesar ~20 MWp dan menargetkan akumulasi kapasitas ~30 MWp pada 2024. CPI telah melayani berbagai mitra dari berbagai industri di Indonesia termasuk F&B, semen, plastik, kimia, manufaktur, dan energi.
ITMG mengendalikan CPI melalui anak usahanya, PT ITM Bhineka Power. CPI merupakan pengembang solusi solar PV yang mendukung pelanggan komersial dan industri dengan kebersihan dan sumber energi yang ramah lingkungan. CPI berambisi menjadi perusahaan ramah lingkungan terkemuka di Indonesia sekaligus penyedia energi di pusat inovasi, teknologi, inklusi, dan keberlanjutan.
CPI tercatat telah meraih kontrak kerja sama dari PT Nirvana Wastu Pratama (NWP) untuk pemasangan panel surya atap di beberapa pusat perbelanjaan milik NWP.
Pada tahap I dalam kerja sama bersama CPI ini, NWP berencana membangun panel surya atap di The Park Sawangan (Depok, Jabodetabek) dan The Park Kendari (Sulawesi Tenggara). Kemudian tahap II, NWP bersama CPI akan melakukan pemasangan panel surya atap di pusat perbelanjaan Citimall di Kalimantan.
NWP Property berkomitmen mendorong inisiatif energi ramah lingkungan dengan memasang panel surya atap hingga ~10-15 MWp di beberapa aset di seluruh Indonesia.
Dengan menghasilkan dan menggunakan energi ramah lingkungan sebesar kapasitas tersebut, NWP berharap dapat menekan karbon emisi sebesar ~500.000 ton CO2, atau setara dengan penyerapan karbon oleh ~15.000.000 pohon selama 25 tahun.
NWP Property didirikan pada 2015 sebagai perusahaan patungan antara Warburg Pincus dan PT City Perkembangan Ritel Tbk. NWP memiliki portofolio besar di lebih dari 50 mal komunitas, logistik gudang dan aset perhotelan. Aset NWP juga tersebar di 19 provinsi di Indonesia meliputi Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.(RA)
Komentar Terbaru