JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) di sektor pertambangan, kontraktor jasa tambang dan distribusi alat berat, hingga sebelas bulan tahun ini telah menjual batu bara sebesar 4,42 juta ton melalui anak usahanya PT Tuah Turangga Agung. Realisasi penjualan tersebut turun 12,6% dibanding periode yang sama tahun lalu 5,06 juta ton.
Laporan operasional perseroan menyebutkan penjualan batu bara pada periode November mencapai 266 ribu ton, naik dibanding periode September-Oktober yang masing-masing sebesar 260 ribu ton dan 209 ribu. Penjualan batu bara tertinggi dicatat di Januari yang mencapai 774 ribu ton dan Juni sebesar 520 ribu ton.
Manajemen United Tractors sebelumnya berencana memangkas kegiatan produksi batu bara Tuah Turangga untuk mendukung efisiensi dari kegiatan penambangan sehingga pelemahan harga tidak memukul kinerja keuangan perseroan. United Tractors berencana akan memangkas 50% produksi atau penjualan batu bara pada 2015.
“Tahun lalu kami nyaris menjual batu bara hingga enam juta ton. Namun tahun ini harga batu bara diproyeki masih melemah, jadi kami mau tidak mau harus memangkas produksi,” kata Gidion Hasan, Presiden Direktur United Tractors.
Tuah Turangga memegang konsesi tambang batu bara dengan perkiraan total cadangan sebesar 400 juta ton yang terdiri dari batu bara kualitas menengah dan tinggi. Konsensi tambang yang dimiliki adalah PT Prima Multi Mineral, PT Agung Bara Prima, PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan, PT Duta Sejahtera, PT Duta Nurcahya dan PT Piranti Jaya Utama.
Sementara itu, anak usaha United Tractors lainnya PT Pamapersada Nusantara yang bergerak di sektor jasa pertambangan, mencatat produksi batu bara milik klien sebesar 99,6 juta ton hingga November 2015 turun dibanding periode yang sama 2014 sebesar 104,1 juta ton. Disisi lain, overburden removal hingga November 2015 tercatat 715,2 juta bank cubic meter (bcm), turun dibanding periode yang sama tahun lalu 746,1 juta bcm.
Klien utama Pamapersada antara lain, PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO); PT Indominco Mandiri, anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG); PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY); PT Kaltim Prima Coal, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI); dan PT Jembayan Muarabara.
PLTU Tanjung Jati B
United Tractors bersama Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co, Inc akan mengembangkan ekspansi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B unit 5 dan 6. Ketiga perusahaan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli listrik (PPA) dengan PT PLN (Persero) pada 21 Desember 2015.
Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors, mengatakan United Tractors bersama Sumitomo dan Kansai akan membangun dua unit pembangkit listrik ultra-supercritical di Jawa Tengah dengan kapasitas masing-masing 1.000 megawatt (MW). “PLTU tersebut akan memasok listrik ke PLN untuk periode 25 tahun sejak beroperasi komersial,” kata dia.
United Tractors bersama anak usahanya, Pamapersada sebelumnya juga telah membentuk anak usaha baru bernama PT Unitra Persada yang bergerak di bidang industri pembangkit tenaga listrik. Anak usaha baru itu akan bergerak di bidang industri pembangkit tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkit, penjualan, transmisi dan distribusi, serta usaha-usaha lain yang terkait dengan ketenagalistrikan.(AT)
Komentar Terbaru