JAKARTA – TÜV NORD CERT, badan sertifikasi internasional yang berbasis di Jerman, meluncurkan CERA 4in1—konsep sertifikasi holistik pertama yang dapat diterapkan secara global terhadap material mentah dan keseluruhan proses penambangan. Konsep sertifikasi ini merupakan langkah penting bagi transformasi berkelanjutan di sektor sumber daya alam untuk memenuhi persyaratan kepatuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), termasuk bagi Indonesia yang merupakan salah satu penghasil bahan baku mineral terbesar di dunia.
Indonesia memiliki posisi strategis di peta pertambangan global, mengingat cadangan dan produksi berbagai komoditas mineral Indonesia yang masuk 10 besar dunia. Cadangan dan produksi nikel Indonesia berada pada peringkat satu dunia, timah di peringkat ke-2, bauksit menempati peringkat ke-6, cadangan tembaga ada di posisi ke-7, serta potensi emas ada di peringkat-6 dunia. Juga ada Logam Tanah Jarang dan Lithium yang semakin memperkuat posisi Indonesia di industri pertambangan dunia.
Material tambang memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan zaman, seperti mewujudkan transformasi berkelanjutan, digitalisasi, transisi ke energi terbarukan, dan transportasi masa depan. Di saat yang sama, sektor bahan mentah dihadapkan pada tuntutan dan regulasi internasional untuk fokus pada aspek transparansi dan keberlanjutan. Tantangan tersebut dipandang oleh TÜV NORD CERT sebagai peluang baru yang akan mengubah sektor bahan mentah di seluruh dunia.
CERA 4in1 adalah konsep sertifikasi pertama dan satu-satunya yang memberikan bukti kepatuhan ESG di sepanjang rantai nilai: dari eksplorasi, ekstraksi, pengolahan, hingga produk akhir. Sistem sertifikasi TÜV NORD CERA 4in1 yang didanai oleh Uni Eropa, dengan empat standar terintegrasi, dapat membantu memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor, pemegang saham, klien, mitra bisnis, pemerintah, karyawan, dan masyarakat luas. Sistem sertifikasi ini memungkinkan konsumen hilir dan pelaku bisnis membuat keputusan pembelian yang berkelanjutan.
Solusi empat langkah dengan standar terintegrasi, Readiness Standard (CRS), Performance Standard (CPS), Chain of Custody Standard (CCS), dan Final Product Standard (CFS), memiliki manfaat besar: dapat diterapkan untuk semua jenis mineral, di mana pun di dunia, dan dapat diterapkan untuk perusahaan berskala besar maupun kecil. CPS menjadi standar sertifikasi tahap pertama yang diluncurkan TÜV NORD CERT.
Sandra Gerhartz, Managing Director TÜV NORD CERT, menjelaskan situasi sektor material mentah saat ini. “Sertifikasi keberlanjutan di sektor bahan mentah sangat kompleks dan seringkali bervariasi secara signifikan. Untuk memungkinkan transparansi hingga ke pengguna akhir, kita perlu proses sertifikasi yang cerdas dan efisien untuk mengukur kepatuhan ESG secara tepat dan sesuai. CERA 4in1 adalah konsep sertifikasi pertama di dunia yang mencakup semua jenis mineral di sepanjang rantai nilai hingga produk akhir. Keberadaan sistem sertifikasi ini menjadi semakin penting bagi Indonesia yang terus berupaya mengakselerasi hilirisasi industri pertambangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu(31/1).
Dampak Besar bagi Indonesia
Pendekatan universal CERA 4in1 menyederhanakan proses sertifikasi, mengurangi kompleksitas, serta memberikan transparansi dan keandalan pada sektor bahan mentah. Performance Standard TÜV NORD CERA 4in1 yang baru saja diluncurkan merupakan tonggak penting yang memungkinkan perusahaan dalam skala apapun di bidang pertambangan, pengolahan, peleburan, dan pemurnian untuk mensertifikasi fasilitas mereka (misalnya area tambang dan pabrik pengolahan) berdasarkan standar kepatuhan ESG. Pendekatan sertifikasi yang terstruktur dapat mencegah beban berlebihan dalam proses penambangan namun tetap memenuhi seluruh persyaratan ESG.
“CPS memungkinkan perusahaan pertambangan di Indonesia dari segala ukuran untuk memenuhi persyaratan keberlanjutan pasar internasional. Sertifikasi ini akan berkontribusi pada profitabilitas jangka panjang dan daya saing perusahaan di sektor material mentah, menjadikannya mitra bisnis yang dapat dipercaya, yang menunjukkan tanggung jawab,” kata Herdiansyah, Managing Director of TÜV NORD Indonesia.
CERA 4in1 Performance Standard (CPS) telah diuji secara praktis. Sebuah produsen mobil besar asal Jerman telah melakukan audit keberlanjutan menyeluruh sesuai dengan standar CPS di Republik Demokratik Kongo, sebagai proyek uji coba yang selesai pada 2023 dalam kerja samanya dengan perusahaan tambang kobalt. Dalam proyek lain, standar ESG nasional dan standar internasional CERA 4in1 telah berhasil diuji di sebuah perusahaan Spanyol, ICL Iberia. Ini berarti produsen nasional juga dapat menggunakan CERA 4in1 untuk memenuhi persyaratan keberlanjutan internasional dan memperluas pasar mereka.
CPS adalah langkah pertama untuk mendukung sektor bahan mentah dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan. CPS dan CERA 4in1 memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik dengan meningkatkan transparansi, membangun kepercayaan, berkontribusi pada tujuan lingkungan dan sosial, serta mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab.(RA)
Komentar Terbaru