JAKARTA – Produksi Gas Indonesia Diproyeksi akan naik cukup signifikan pada tahun 2024. Salah satu faktor tumbuh pesatnya produksi gas adalah telah beroperai optimalnya Tangguh Train 3 yang mulai memproduksi gas pada akhir tahun lalu.

Kurnia Chairi, Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiata Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan produksi LNG tahun ini bisa tembus 250 lebih kargo dengan adanya pasokan gas dari Tangguh Train 3.

“Untuk 2024 dengan tadi ada tambahan paling tidak sekitar 40 kargo dari Tangguh Train 3, kita harapkan 250an kargo tahun 2024 ini,” kata Kurnia dalam paparan kinerja hulu migas tahun 2023 di kantor SKK Migas, Jumat (12/1).

Meningkatnya produksi gas ini bakal memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara. Apalagi jika memang kebutuhan domestik sudah terpenuhi dan gas bisa diekspor. Tahun lalu saja penopang penerimaan hulu migas terbesar berasal dari penjualan gas ke luar negeri.

Kurnia menjelaskan dengan meningkatnya produksi gas dari kilang LNG Bontang yang mendapatkan pasokan gas dari ENI maka gas-gas yang telah diproduksikan langsung di jual ke pasar spot. Hasilnya cukup menggemberikan karena mengerek penerimaan negara secara keseluruhan. Sepanjang tahun lalu ekspor LNG yang sudah terkontrak sebesar 139,5 kargo.

“Untuk penerimaan atau revenue migas di 2023 ini cukup banyak disokong oleh adanya sisi komersialisasi dari spot-spot LNG ya, jadi dari data kami di 2023, untuk realisasi spot LNG itu berkisar 35,6 kargo, yang memang ini mengalami kenaikan cukup besar dibanding tahun sebelumnya kraena ada peningkatan porduksi di Bontang terutama dari ENI, akhir tahun kuartal 3 kemarin kita juga dapat tambahan dari Tangguh Train 3,” jelas Kurnia.

Berdasarkan data SKK Migas, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun 2023 memang sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2022. Tahun penerimaan hulu migas tercatat sebesar US$34,3 miliar sementara tahun 2022 mampu mencapai US$37,8 miliar. Total bagian negara sepanjang tahun lalu mencapai US$14,6 miliar yang banyak dibantu oleh hasil dari penjualan Spot LNG. (RI)