BONTANG – PT Badak LNG meraih penghargaan bergengsi Subroto 2023 Subsektor EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri.
Henny Trisnadewi, Corporate Secretary Badak LNG mengungkapkan perusahaan bakal terus menjaga komitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi energi ke depannya.
“Kami sangat bangga dengan penghargaan ini karena mencerminkan komitmen dan dedikasi Badak LNG dalam menjalankan manajemen energi yang baik dan berkelanjutan. Kami akan terus berusaha untuk menjalankan praktik berkelanjutan dan juga berinovasi untuk meningkatkan efisiensi energi serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” ungkap Henny, Selasa (31/10).
Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bagi para pemangku kepentingan yang telah berhasil melaksanakan program efisiensi energi, konservasi energi, dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Henny menjelaskan dalam upayanya untuk mencapai pengelolaan energi yang optimal, Badak LNG telah menerapkan Badak LNG Energy Management System (BEST) yang telah tersertifikasi ISO 50001:2018. Penerapan BEST secara konsisten telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan yakni efisiensi energi sebesar 8.366.566 GJ, efisiensi air sebesar 2.477.740 m3, penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 403.743 ton CO2eq, dan program 3R (reduce, reuse, recycle) yang berhasil mengurangi limbah B3 sebesar 79 ton dan non B3 sebanyak 258 ton.
“Selain itu, Badak LNG juga berkomitmen dalam pelestarian flora dan fauna serta habitatnya yang menjadi bukti manajemen energi yang baik dapat menghasilkan dampak positif yang nyata,” kata Henny.
Sementara hasil penerapan BEST juga terlihat pada hasil benchmarking dalam sektor industri pengolahan LNG dengan Badak LNG menduduki peringkat top 25% dalam hal intensitas konsumsi energi di tingkat nasional, peringkat 2 dari 8 perusahaan se-Asia Pasifik, dan peringkat 3 dari 16 perusahaan di level internasional. Selain itu, Badak LNG tetap berfokus pada inovasi yang dapat mengurangi penggunaan energi serta menekan emisi karbon seperti inovasi LPBS (LPG Production Booster System) dan otomatisasi sistem pengendalian antisurge kompresor refrijeran.
LPBS berhasil mengurangi konsumsi energi sebesar 1.307.167 GJ dan emisi sebesar 1.988 ton CO2eq. Inovasi otomatisasi sistem pengendalian antisurge kompresor refrijeran berdampak pada performa kompresor yang semakin optimum sehingga dapat menekan penggunaan fuel gas sebesar 4.899 kNm3/tahun dan mengurangi emisi sebesar 11.132 ton CO2eq/tahun.
Pemanfaatan energi baru terbarukan di Badak LNG juga telah menjadi bagian dari strategi Perusahaan dengan pemasangan PLTS di beberapa bangunan kantor dan kompleks Perusahaan. “Upaya ini telah berhasil menekan emisi sebesar 1.245 ton CO2,” ujar Henny.
Komentar Terbaru