SEMARANG – PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) bagian dari PGN Subholding Gas Pertamina kembali melebarkan sayap, dengan menandatangani kerja sama baru pengembangan Lapangan Lengo. KJG telah meneken Nota Kesepahaman yang dilaksanakan oleh Direktur KJG, R. Mohamad Edwin dan General Manager AWE (Satria) NZ, Ltd., Hendra Jaya.
Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo yang terletak di sekitar wilayah perairan Bulu, Jawa Timur. KJG sebagai pihak yang memiliki pipa transmisi di Laut Jawa akan menyalurkan gas tersebut ke Onshore Receiving Facility (ORF) atau fasilitas penerima gas bumi milik KJG di Semarang.
AWE (Satria) NZ Ltd. sebagai KKKS non operator akan bekerjasama dengan Operator Bulu PSC untuk mengembangkan komersialisasi Lapangan Lengo. Kerjasama ini juga memberikan kesempatan kepada PGN Group untuk ikut serta dalam melakukan pengembangan lapangan gas tersebut.
“KJG sebagai perusahaan transportasi gas yang berpengalaman kurang lebih 10 tahun, sudah memiliki kapabilitas dalam mengelola serta mengoperasikan pipa gas. Dengan alasan tersebut, kami merasa optimis bahwa kerja sama ini akan berkembang dan berjalan dengan lancar, dan berharap dapat terealisasikan segera,” ujar Edwin, Selasa (24/10).
Lebih lanjut Edwin berharap agar kedepannya, akan semakin banyak perusahaan yang berkolaborasi dengan KJG, demi mendukung program penyediaan clean and sustainable energy, khususnya untuk daerah Semarang dan Jawa Tengah.
KJG sebagai perusahaan transportasi gas, memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pengangkutan gas bumi pipa transmisi sepanjang ±200 KM berdiameter 14 inch. Pipa ini menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas ORF milik KJG di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Peran KJG saat ini adalah sebagai pengangkut kebutuhan gas ke sektor kelistrikan yang melayani PT Indonesia Power dan memenuhi kebutuhan gas untuk industri Jawa Tengah, dengan total penyaluran gas sebesar 10-25 BBTUD.
Selanjutnya, KJG ikut serta dalam memenuhi kebutuhan gas yang bersumber dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok yang diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan SPBG, distribusi PGN di sektor kelistrikan, industri, komersial, dan rumah tangga sebesar 12 MMscfd. Sejak tahun 2022 Pipa KJG juga menyalurkan gas ke SPBG di Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai dengan 2024 dengan volume 4 MMscfd sesuai Kepmen ESDM No. 9K Tahun 2022. Sejalan dengan upaya Subholding Gas Grup Pertamina, KJG siap menjadi perusahaan yang melayani kebutuhan gas bumi sebagai energi transisi melalui berbagai layanan yang sedang maupun telah diupayakan ke seluruh pelanggan, stakeholder dan masyarakat. (RI)
Komentar Terbaru