NUSA DUA- Indonesia memiliki potensi mineral dan batubara (minerba) yang sangat besar dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi serta kemandirian dan ketahanan industri nasional. peningkatan nilai tambah minerba memiliki peranan strategis dalam mendukung transisi energi di Indonesia, antara lain digunakan sebagai bahan baku pembangkit solar, angin dan nuklir, kabel transmisi dan distribusi, serta baterai untuk kendaraan listrik dan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).
“Beberapa komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di antaranya nikel, alumunium, tembaga, timah, besi dan emas-perak,” ujar Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pada Indonesia Mining Summit di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini,
Arifin mengatakan rencana hilirisasi ke depan, meliputi nikel, dengan sumber daya 17,3 milliar ton dan cadangan 5,0 milliar ton, dilakukan tiga jalur industri nikel dari smelter (pirometalurgi) dan leaching (hidrometalurgi), yaitu stainless steel, powder mettalurgy and alloying dan baterai lithium ion. “Tahun lalu, produksi ferronickle sebesar 516,7 ribu ton, nickel matte sebesar 76 ribu ton dan bijih nikel sebesar 106,3 juta ton,” sebutnya.
Menurut Menteri Arifin, permintaan baterai lithium ion diperkirakan meningkat karena meningkatnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi. Indonesia mempunyai potensi yang besar sebagai pemain utama dunia dalam industri baterai kendaraan listrik, karena memiliki bahan komponen baterai yaitu nikel, bauksit, tembaga dan mangan.
Namun, lanjut Menteri, rantai nilai industri baterai di Indonesia masih perlu dikembangkan. Pasalnya, masih ada beberapa industri yang belum tersedia seperti smelting/refining mineral, produksi komponen sel, produksi sel baterai, perakitan baterai dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan seperti lithium, graphite dan kobal.
“Pengembangan teknologi daur ulang mineral juga merupakan faktor penting dalam pengelolaan mineral. Hal ini meliputi recovering dan reusing mineral-mineral dari produk-produk yang sudah habis masa pakainya seperti baterai, elektronik dan magnet,” katanya.
Saat ini, lanjut Arifin, pemerintah telah menyiapkan roadmap pengembangan dan pemanfaatan batubara yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi nasional dan optimalisasi pemanfaatan batubara di dalam negeri secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir dengan penerapan clean coal technology.
Arifin mengingatkan, kegiatan pertambangan mineral dan batubara juga perlu memperhatikan prinsip Environmental, Social and Governance. (DR)
Komentar Terbaru