JAKARTA- Bertepatan dengan DUA tahun pascaalih kelola Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kini berada di puncak produksi minyak dan gas (migas) Indonesia. Dengan pencapaian 172 ribu barel setara minyak per hari (BOPD), PHR terus menunjang harapan Pemerintah Indonesdia produksi 1 juta Bopd pada 2023.
Edwil Suzandi, EVP Upstream Bussines PHR, mengatakan capaian tertinggi produksi PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan diraih bertepatan dengan peringatan dua tahun alih kelola Blok Rokan oleh Pertamina dan juga peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Riau.
“Alhamdulillah, hari ini PHR menjadi momen bersejarah bagi PHR di mana bertepatan dengan 2 tahun alih kelola Blok Rokan dan HUT Riau, produksi PHR di Blok Rokan mencapai angka 172.710 ribu BOPD, di mana ini merupakan angka tertinggi sejak alih kelola dan juga insyaAllah menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini,” kata Edwil dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Rabu (9/8/2023).
Edwil menegaskan, capaian tertinggi ini tak lepas dari andil para pekerja dan mitra kerja PHR, serta dukungan dari para pemangku kebijakan dan juga masyarakat Riau. “Terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap PHR, semoga PHR bisa terus meningkatkan kinerjanya dalam upaya menopang energi nasional dan capaian target 1 juta barel minyak per hari pada 2030,” kata Edwil.
Menurut Edwil capaian produksi tersebut juga tak lepas dari masifnya kegiatan pengeboran didukung dengan kinerja yang andal dan selamat. Sepanjang 2023, PHR telah mengebor sebanyak 825 sumur dan 84 rig pengeboran yang aktif.
“Kami juga berhasil mempersingkat waktu pengeboran hanya dalam waktu lima hari. Dalam sebulan itu PHR bisa mengebor sebanyak 30 hingga 40 sumur baru. Tentunya kami berharap akan lebih produktif,” kata dia.
Tren positif kenaikan produksi PHR sudah terlihat sejak akhir Juli 2023, angka tertinggi berturut-turut di antaranya 167.645 Bopd pada 31 Juli 2023, lalu 168.730 Bopd pada 1 Agustus 2023, berlanjut 167.034 Bopd pada 2 Agustus 2023 dan 169.282 Bopd pada 7 Agustus 2023.
“Capaian berturut-turut ini merupakan buah dari ikhtiar pekerja PHR dalam upaya meningkatkan produksi demi menunjang pasokan energi nasional,” kata Edwil.
Ditambah lagi, lanjut Edwil, saat ini PHR tengah mengupayakan produksi Minyak Non Konvensional (MNK) yang ada di sumur Gulamo dan Kelok yang ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Pengeboran sumur MNK merupakan salah satu pengeboran terbesar yang dilakukan PHR karena harus menembus hingga kedalaman 8.500 kaki dengan kapasitas rig sebesar 1.500 horsepower (HP).
Dia menjelaskan, semua keberhasilan di atas seiring dengan upaya PHR dalam meningkatkan kinerja keselamatannya melalui program transformasi keselamatan (safety) yang sudah dikenalkan dalam beberapa bulan lalu. PHR juga berkomitmen di dalam upaya peningkatan produksi untuk pasokan energi nasional. “Manajemen tetap berkomitmen menjamin keselamatan seluruh pekerja yang bekerja di WK Rokan agar selamat di dalam bekerja dan dapat kembali ke rumah dengan selamat,” kata Edwil. (DR)
Komentar Terbaru