JAKARTA– PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, menyatakan turut berperan dalam suksesnya pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 yang penyelesaiannya lebih cepat dari target. Sebelumnya, sumur pengembangan Mudi-27 terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berhasil dirampungkan lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari oleh kontraktor kontrak kerja sama PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ).

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI (Key Performance Indicator) pengeborannya. Rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” kata Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Senin (10/7/2023).

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ, yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran cukup penting dalam suatu kegiatan pengeboran karena lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran. Charles mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa.

“Selama pengeboran sumur Mudi-27 tidak ditemui kendala yang berarti pada saat proses pengeboran sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed di sana,” katanya.

Sementara untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten di sana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi. Charles juga membeberkan bahwa Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing. “Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

Muhammad Arifin, General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina, menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan. “Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 diperkirakan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa. “Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada 2030,” katanya. (DR)