JAKARTA – Bisnis hulu migas PT Pertamina (Persero) yang dijalankan Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat kinerja operasional positif hingga triwulan I tahun 2013.
Dalam data PHE, hingga Maret lalu produksi minyak PHE mencapai 575 ribu barel per hari (BPH) atau 2% diatas target year to date. “Dimana kontribusinya 424 ribu BPH yang berasal dari produksi domestik dan 151 ribu BPH bersal dari produksi internasional,” kata Wiko Migantoro, Direktur Utama PHE, dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (10/4).
Sama seperti minyak, realisasi produksi gas juga menunjukkan tren positif. Untuk tahun 2023 targetnya 5% lebih tinggi dari realisasi 2022. Hingga Maret lalu realisasinya mencapai 2.785 juta kaki kubik per hari (MMscfd) “Dan sampai dengan bulan Maret 2023, realisasi produksi kita 6% di atas target yang ditetapkan di RKAP, secara barel oil per day itu realisasi produksi kita sebesar 4% di atas target year to date 2023,”ungkap Wiko
Untuk menjaga tren positif kinerja operasional tersebut. PHE kata Wiko meningkatkan kegiatan eksplorasi dari realisasi dari tahun lalu hanya 17 sumur menjadi 32 sumur. 28 sumur diantaranya domestik dan sisanya internasional.
“Kemudian ada sumur eksplotasi kita rencanakan pemboran sumur 943 dibandingkan realisasi tahun 2022 yang hanya 689. Sampai dengan triwulan 1 realisasi pemboran kita 169 sumur,” ujar Wiko.
Sementara untuk kegiatan workover target tahun 2023 sebanyak 688 kegiatan ini lebih besar dari realisasi 2022 yang sebesar 639. Sampai triwulan I ini sudah realisasikan 169 kegiatan workover.
Kemudian untuk Well intervention dan well services target 30. 159 ini lebih besar dari realisasi 2022 yang hanya 29. 316 sumur. Realisasi sampai maret year to date sudah 7.176 kegiatan WEWS sudah dilakukan.
Untuk mendukung kegiatan tersebut kita dibantu oleh 73 drilling rig di selriuh indonesia, dan ada 133 wel intervention rig dan diharakan 2023 kontribusi produksi kita menjadi 68% di minyak dan 44% di gas
Dari segi biaya, capex yang kita spending dari tahun ke tahun terus meningkat, realisasi 2021 itu US$ 2,5 miliar. Meningkat menjadi US$3,2 miliar pada tahun 2022, sementara 2023 kita targetkan kita membiayai proyek2 kita dengan capex sebesar US$5,7 miliar. “Realisasi untuk maret capex sudah US$431 juta,” kata Wiko. (RI)
Komentar Terbaru