PURWAKARTA – Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat dan Lampung, Nasri Sebayang meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata dengan kapasitas sebesar 1 Megawatt (MW) di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (15/10).
PLTS Cirata dibangun di Kawasan PLTA Cirata untuk melengkapi fasilitas Cirata Green Energy campus (C-GEn Campus) yang nantinya akan menjadi pusat studi, penelitian dan pengembangan PLTS untuk daerah yang akan dibangun PLTS.
PLTS Cirata memiliki beberapa karakteristik unik yang berbeda dengan PLTS lain. Pembangkit ini memiliki kapasitas terbesar di Jawa. Teknologi pembangkit memakai Thin Film CIS dengan efisiensi tertinggi yang masih langka di Indonesia. Dua jenis inverter dan dua jalur output dipasang pada PLTS itu. Sentral inverter dan string inverter dipasang berdampingan dan dbandingkan karakteristik teknik serta operasionalnya sebagai bahan rekomendasi inverter yang paling sesuai di Indonesia.
Sementara itu, energi listrik yang dihasilkan bisa dialirkan melalui dua jalur output. Satu jalur output mengarah ke jaringan PLTA Cirata untuk kemudian diteruskan ke jaringan 500 kV. Jalur lainnya ke jaringan tegangan menengah PLN yang bersifat lokal. Kedua output itu untuk mengamati karakteristik PLTS pada jaringan yang berbeda.
PLTS Cirata yang dibangun diatas lahan 1,5 hektare dengan biaya investasi sebesar Rp28 miliar dan dibangun selama 10 bulan.(LH)
mengapa thin film yang digunakan? apa kelebihannya dibandingkan crystalline biasa?