JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, memberikan dampak positif khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Erick mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah melalui Kementerian BUMN telah mendorong pembangunan serta berinvestasi mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.
“Kita peduli bagaimana hal-hal yang didorong oleh Bapak Presiden untuk berinvestasi di Aceh ini menjadi sebuah keberlanjutan dalam perubahan yang memang mensejahterakan rakyat Aceh pada khususnya,” kata Erick Thohir, (12/2/2023).
Kepedulian Pemerintah kepada Aceh, kata Erick, terlihat dari multiplier effect pembangunan Pabrik NPK PIM yang investasinya senilai Rp 1,7 triliun. Pada masa pembangunannya telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.189 orang khususnya pada masa proyek dan 240 orang untuk fase operasional. Selain itu pabrik NPK PIM akan menambah PDRB Aceh sekitar 4,13 %.
“Bapak Presiden terus mengingatkan kami bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Aceh bisa terus tumbuh. Karena itu kita ketahui bahwa Aceh ini Provinsi yang penting dalam sejarah menjaga kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Erick
Lebih lanjut Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN juga telah membentuk konsorsium yang melibatkan perusahaan daerah untuk mengembangkan KEK Arun menuju klaster industri hijau atau Green Industry Cluster (GIC). Ia menjelaskan kerja sama lintas BUMN ini tertuang dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) Penyertaan Modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun dengan melibatkan konsorsium BUMN yaitu PT Pupuk Indonesia melalui Pupuk Iskandar Muda, Pertamina melalui Perta Arun Gas, PT Pelindo, dan PT Pembangunan Aceh (PEMA).
Penandatanganan HoA dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif; Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati; Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono; dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh Ali Mulyagusdin. Penandatanganan dilaksanakan bersamaan dengan acara Peresmian Pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Erick menjelaskan bahwa peran konsorsium BUMN dibentuk dalam rangka mengoptimalkan potensi besar pengembangan klaster industri hijau di KEK Arun yang mana pengembangan kawasan industri hijau merupakan persaingan yang harus diantisipasi pada kondisi global seperti hari ini. Erick juga menjelaskan bahwa pada kawasan industri hijau akan dikembangkan produk yang sangat dibutuhkan untuk sumber energi kedepan, yaitu blue ammonia, green ammonia, biomethane, dan pengembangan LNG Hub untuk mendukung produksi gas yang berpotensi dihasilkan dari Blok Andaman.
Dalam rangka mewujudkan kawasan industri hijau, di KEK Arun akan dikembangkan industri blue ammonia, green ammonia, dan ammonia hub oleh Pupuk Indonesia, peningkatan pusat distribusi LNG, LPG, dan Kondensat Hub Asia yang dijalankan Pertamina, lalu PLN akan melakukan penyediaan listrik energi terbarukan, dan Pelindo akan melakukan optimalisasi lahan pelabuhan. Kawasan industri hijau ini juga berpotensi menjadi zona pengolahan produk biomethane yang melibatkan PTPN. Klaster Industri Hijau ini nantinya akan berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060.
“Kami pastikan BUMN tidak pernah menomorduakan Aceh, tidak pernah Pak. Justru di bawah bapak presiden kita justru membangun terus saat ini untuk memastikan bahwa Aceh menjadi sumber energi nasional daripada perbaikan pangan nasional,” kata Erick.(RA)
Komentar Terbaru