SINGAPURA – Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Senin (9/2/2022) pagi WIB. Hal ini didorong oleh reaksi investor investor mengamati pembicaraan di Uni Eropa mengenai embargo minyak Rusia yang diperkirakan memperketat pasokan global.

Investor tengah menimbang kesepakatan negara anggota Group of Seven (G7) untuk berjanji melarang impor minyak dari Rusia. Adapun negara anggota G7 terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$67 sen atau 0,6%, menjadi diperdagangkan di US$111,72 per barel pada pukul 00.02 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun US$75 sen atau 0,7%, menjadi diperdagangkan di US$109,02 per barel,

Pekan lalu, kedua kontrak naik untuk minggu kedua berturut-turut di tengah kekhawatiran pasokan setelah Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap terhadap minyak Rusia sebagai bagian dari paket sanksi terberatnya atas konflik di Ukraina. Proposal tersebut membutuhkan suara bulat di antara anggota Uni Eropa.

Assen Vassilev, Wakil Perdana Menteri Bulgaria, mengatakan pada Minggu (8/5/2022) malam bahwa negara itu akan memveto sanksi minyak Uni Eropa terhadap Rusia jika tidak mendapatkan pengurangan dari embargo yang diusulkan.

Sumber-sumber Uni Eropa menyebutkan, Komisi Eropa pada Jumat (6/5/2022) mengusulkan perubahan embargo yang direncanakan pada minyak Rusia untuk memberi Hongaria, Slowakia, dan Republik Ceko lebih banyak waktu untuk mengalihkan pasokan energi mereka.

Vassilev mengatakan pembicaraan akan berlanjut Selasa (10/5/2022), saat pertemuan para pemimpin mungkin diperlukan untuk menyimpulkannya. Posisi Bulgaria juga sangat jelas. “Jika ada pengurangan untuk beberapa negara, kami ingin mendapatkan pengurangan juga,” kata Vassilev kepada televisi nasional BNT.

Para pemimpin negara-negara paling maju membuat sumpah memlokir minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi yang dilakukan negara itu terhadap Ukraina.

Kesepakatan itu diperoleh usai para pemimpin dari negara anggota G7 melakukan video call dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (8/5/2022).

“Kami akan berkomitmen untuk menghapus ketergantungan kita kepada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia,” tulis para pemimpin negara anggota G7 dalam pernyataan bersamanya.

“Kami akan memastikan bahwa kita melakukannya secara tepat waktu dan teratur, dan dengan cara yang menyediakan waktu bagi dunia untuk mengamankan pasokan alternatif.”

Pasar keuangan global juga terbebani oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga, kemungkinan resesi, dan dampak dari penguncian COVID-19 China terhadap ekonomi nomor dua dunia itu.

Sementara itu, Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, menurunkan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa untuk Juni pada Minggu (8/5/2022). (RA)