JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara Distrubusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) mencatat penjualan listrik hingga November tahun ini mencapai 29,87 TWh. Realisasi ini lebih baik daripada tahun lalu yang sebesar 29,50 TWh pada periode yang sama.
Doddy Pangaribuan, General Manager PLN Disjaya, menjelaskan dari penjualan listrik tersebut PLN Disjaya mampu meraup pendapatan hingga November ini sebesar Rp 37,52 triliun. Realisasi ini juga meningkat dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 37,26 triliun.
“Meski memang masih dalam kondisi pandemi, alhamdulillah pemulihan ekonomi sudah terasa. Pertumbuhan konsumsi listrik juga sudah mulai membaik. Dari catatan pertumbuhan penjualan sebesar 1,21 persen dan pendapatan tumbuh 0,71 persen,” ujar Doddy dalam konferensi pers, Jumat (17/12).
Kontribusi utama pendapatan PLN di wilayah Jakarta berasal dari kelompok bisnis sebesar Rp 11,4 miliar. Untuk kelompok bisnis sebesar Rp 4,1 miliar. Publik sebesar Rp 1,7 miliar dan rumah tangga sebesar Rp 18,5 miliar.
Doddy menjelaskan selain penambahan konsumsi listrik, dari jumlah pelanggan juga bertambah. Realisasi pelanggan hingga November tecatat 4,9 juta pelanggan. Daya tersambung sebesar 20.186 MVA pada November.
Sedangkan pada 2021 ini beban puncak di Jakarta tercatat sebesar 4.959 MW. Saat ini reserve margin di Jakarta tercatat 29%. Wilayah Jakarta sendiri dipasokan dari 6 subsistem dengan kapasitas 9.776 MW.
“Tahun depan sepertinya masih dalam kondisi pandemi kami tidak memasang target yang optimistis. Dengan berbagai upaya maksimal yang bisa kami lakukan pertumbuhan konsumsi listrik pada tahun depan diprediksi 2%,” jelas Doddy.
Sementara itu, Beban puncak listrik di Jakarta dan sekitarnya pada perayaan Natal tanggal 25 Desember 2021 diprediksi sebesar 3.423 Mega Watt (MW) atau naik 4% dibanding realisasi tahun lalu yang berada pada angka 3.303 MW. Sedangkan prediksi beban listrik tahun baru 2022 yaitu sebesar 3.003 MW atau naik 2% dari realisasi tahun lalu. Perkiraan ini didasari oleh kondisi pandemi yang semakin membaik sehingga aktifitas masyarakat sudah mulai banyak serta adanya pengaturan perjalanan ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru.
Siaga kelistrikan perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 dimulai tanggal 18 Desember 2021 sampai 8 Desember 2022. Sebanyak 257 lokasi menjadi pantauan saat siaga perayaan Natal. Untuk semakin mengukuhkan kesiapan, PLN UID Jakarta Raya menggelar Apel Siaga Kelistrikan Natal dan Tahun Baru 2022 pada Jumat, 17 Desember 2021. Apel diikuti oleh perwakilan personel dari 17 unit. Selain memastikan kesiapan personel, saat apel dilakukan inspeksi dan pengecekan guna melihat peralatan bekerja dengan baik dan optimal.
PLN UID Jaya menyiagakan 2.356 personel yang tersebar di 16 unit posko dan 1 Unit Pelaksana Pegatur Distribusi Jakarta. Selain itu sejumlah peralatan juga dipersiapkan seperti 4 unit crane, 7 unit mobil deteksi, 30 unit gardu bergerak dan trafo bergerak, 4 unit kabel bergerak, 6 unit UPS, dan 20 unit Power Bank PLN.
Doddy mengatakan bahwa jaringan listrik pada kondisi normal operasi dan selama masa siaga tidak ada pekerjaan pemeliharaan.
Lokasi perayaan Natal ke Gereja Katedral dan Imanuel Jakarta Pusat juga menjadi pantauan. Gereja besar ini mendapat pasokan listrik ganda untuk keandalan yang lebih tinggi.
“Sebenarnya setiap hari kami selalu siaga untuk listrik Jakarta, tapi saat ada event besar seperti Natal dan Tahun baru ini siaga lebih kami tingkatkan,” ungkap Doddy. (RI)
Komentar Terbaru