JAKARTA – Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) meningkatkan Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Jabung dari 14,2857% menjadi sebesar 28%. Hal ini merupakan wujud dari komitmen Subholding Upstream Pertamina untuk terus berupaya melakukan pengembangan migas di Indonesia, salah satunya melalui keikutsertaan dalam pengelolaan Wilayah Kerja Jabung.
Penandatanganan Kontrak Bagi Hasil perpanjangan dilakukan oleh Kepala SKK Migas dan Direktur Utama PHE Jabung Taufik Adityawarman dengan Qian Mingyang, Presiden PetroChina di Indonesia, Direktur Utama GPI Fabrizio Trilli, dan Acting President/Pjs Presiden Petronas Wimbuh Nawa Nugroho di Jakarta, (12/11). Dan selanjutnya Kontrak Bagi Hasil Perpanjangan telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 22 November 2021.
“Penandatangan ini kita lakukan sebagai salah satu kepercayaan pemerintah pada kontraktor migas di WK Jabung yang telah berhasil mendapatkan produksi migas nasional selama 30 tahun terakhir dengan total produksi sampai dengan 2020 sejumlah 362,22 MMBOE dan melanjutkan program Pemerintah selama 20 tahun kedepan untuk mendapatkan giant discovery serta mencapai target produksi nasional hingga 1 juta BOPD pada tahun 2030,” ujar Taufik Aditiyawarman, Rabu(24/11).
Ia menekankan bahwa PHE mendukung penuh program pemerintah tersebut. WK Jabung merupakan back bone di daerah Jambi yang bersinergi dengan WK Corridor dan WK Rokan serta WK lainnya milik Pertamina. Nantinya Petrochina akan tetap menjadi operator dengan PI 30%. Sedangkan Pertamina sebagai salah satu partner di WK Jabung tersebut berhasil menaikkan PI dari 14,2857% menjadi sebesar 28%“, tambah Taufik.
“Kami optimis perpanjangan kontrak ini menjadi langkah awal menuju target 60 ribu BOEPD. Sebagai bagian dari kegiatan partnership Pertamina dan juga merupakan hasil kerja pengembangan bisnis melalui sinergi lintas fungsi, selanjutnya kami akan terus mencari peluang salah satunya dengan bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya untuk mencapai target jangka panjang produksi migas nasional sebesar 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030,” kata Taufik.(RA)
Komentar Terbaru