JAKARTA- Subholding Upstream Pertamina menempatkan mayoritas unit bisnisnya sebagai kandidat emas dalam kategori subsektor Migas EP di ajang PROPER 2021 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari 17 perusahaan/unit bisnis yang masuk nominasi kandidat emas PROPER subsektor Migas EP, Subholding Upstream Pertamina menempatkan 16 wakil. Satu wakil kandidat predikat Emas lainnya diisii oleh BP Berau Ltd, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Nomor SK 69/PPKL/SET/WAS.8/2021 tentang Penetapan Kandidat Emas Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Tahun 2020-2021 per Jumat, 19 November 2021 yang ditandatangani Pelaksana Tugas Dirjen PPKL Sigit Reliantoro yang salinannya diperoleh Dunia Energi, memperlihatkan bahwa Grup Pertamina menempatkan wakil terbanyak sebagai kandidat peraih predikat Emas PROPER tahun ini untuk kategori subsektor Migas EP.
Enam belas unit bisnis Subholding Upstream Pertamina yang lolos kandidat emas PROPER 2021 adalah PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)-Lapangan BSP, Kabupaten Kutai Kartanegara; PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, Kabupaten Gresik; PT Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati, Kabupaten Bojonegoro; PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih, Kota Prabumulih; PT Pertamina EP Field Subang, Kabupaten Subang dan Karawang; PT Pertamina Hulu Mahakam – South Processing Unit, Kabupaten Kutai Kartanegara; PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang; dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur-Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS), Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain itu, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori, Kabupaten Banggai; PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur-Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) Kabupaten Kutai Kartanegara; PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, Kabupaten Bekasi dan Karawang; PT Pertamina EP Asset 5 Field Tanjung, Kabupaten Tabalong; PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau , Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih; PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua, Kota dan Kabupaten Sorong; PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara; PT Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan, Kota Tarakan; dan PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, Kabupaten Musi Banyuasin.
Dalam perhelatan PROPER KLHK tahun lalu, enam unit bisnis Subholding Upstream Pertamina berhasil meraih Predikat Emas dari total 16 Predikat Emas yang diraih Grup Pertamina. Keenam unit bisnis Subholding Upsteam Pertamina yang peraih Emas PROPER tahun lalu adalah Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, Pertamina EP Asset 3 Field Subang, PHE WMO, dan JOB Pertamina-Medco EP Tomori.
Arya Dwi Paramita, Sekretaris Perusahaan Subholding Upstream Pertamina, mengatakan manajemen Subhiolding Upstream Pertamina bersyukur atas apresiasi yang diberikan atas kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan di seluruh wilayah kerja Subholding Upstream. PROPER Emas tentunya menjadi harapan semua entitas yang mengikuti penilaian ini. “Bagi kami penilaian PROPER juga menjadi bahan evaluasi untuk terus melakukan perbaikan agar dapat terus memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujar Arya kepada Dunia Energi, Sabtu (20/11).
Arya Dwi Paramita, Sekretaris Perusahaan Subholding Upstream (foto: dok)
Menurut Arya, dalam menjalankan kegiatan operasinya di sektor hulu migas, Pertamina tentunya selalu berupaya bisa menerapkan aspek environmental, social and governance secara konsisten dan optimal. Penghargaan PROPER merupakan apresiasi terhadap penerapan tersebut yang merupakan hasil dari upaya terbaik kami dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan di semua lapangan operasi hulu migas Pertamina. “Tentunya kami berharap semua upaya terbaik yang telah dilakukan tersebut dapat memberikan hasil terbaik,” katanya.
Sesuai ketentuan panitia PROPER, kandidat emas harus melakukan presentasi dihadapan Dewan Proper. Presentasi tersebut terkait dengan implemenrtasi program inovasi sosial termasuk replikasinya. Menurut Arya, replikasi program inovasi sosial merupakan salah satu kunci dalam penilaian PROPER. Hal ini terus dilakukan Subholding Upstream. Keberhasilan program tanggung jawab sosial dan lingkungan di suatu lapangan, dapat diimplementasikan di lapangan yang lain.
“Tentunya, dalam penerapan replikasi tersebut, kami tetap memperhatikan hal yang fundamental antara lain seperti melakukan kajian, pemetaan dan juga identifikasi isu sosial yang akan disasar oleh program inovasi sosial yang kami siapkan. Dan ini tidak dapat tercapai tanpa adanya kolaborasi dari para pemangku kepentingan termasuk masyarakat, pemerintah daerah, perguruan tinggi dan lembaga terkait lainnya dalam konteks kolaborasi,” ujar mantan Vice President CSR and SMEPP Pertamina tersebut. (DR/RI)
[…] Source link […]