JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) , anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, semakin konkret mewujudkan visinya sebagai perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
Hal ini dibuktikan dengan kerja sama PTBA dan CDP, organisasi internasional non profit yang menyediakan sistem global untuk mengukur, mengungkapkan, mengelola dan berbagi informasi penting tentang kinerja lingkungan perusahaan.
Berbasis di Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat, CDP merupakan lembaga penyedia penelitian iklim nomor satu dunia yang telah menggandeng ratusan investor. Tercatat, CDP telah bekerja sama dengan 827 investor bertotal aset US$106 triliun. CDP memegang data lingkungan perusahaan secara global dan menjadi jantung keputusan bisnis, investasi dan kebijakan strategis perusahaan.
Kerja sama dengan CDP merupakan salah satu komitmen Bukit Asam untuk menjawab tantangan isu perubahan iklim. Selama ini, Bukit Asam terus berupaya menurunkan emisi karbon yang dihasilkan oleh proses penambangan batu bara.
Pada Juli 2021, PTBA melangsungkan management meeting yang salah satu fokusnya adalah memantapkan strategi manajemen karbon di proses operasional. Bukit Asam juga menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Carbon pada 2060, sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian target pemerintah.
“Salah satu upaya untuk dukung rencana tersebut melalui kerja sama antara PTBA dan CDP, yang bertujuan untuk mengukur, mengungkapkan, mengelola, dan berbagi informasi penting tentang kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini diperlukan sebagai wujud transparansi pengelolaan lingkungan dan peningkatan perbaikan proses operasional yang lebih ramah karbon,” ungkap Suryo Eko Hadianto, Direktur Utama Bukit Asam, Selasa (27/7).
Rencananya, laporan akan mulai dipublikasikan pada 2021. Diharapkan dengan melakukan keterbukaan informasi melalui kerangka Carbon Disclosure Project (CDP), para pemangku kepentingan mulai dari investor dalam dan luar negeri, pemerintah, serta masyarakat luas bisa melihat komitmen dan upaya konkret PTBA dalam mendukung kesepakatan Paris Agreement dan rencana pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030.
“Semangat ini terus kami jaga bahwa ke depan masih banyak tugas dan tantangan yang akan dihadapi bersama” kata Suryo Eko.(RA)
Komentar Terbaru