JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan anggaran investasinya setelah menjadi kontributor terbesar dalam produksi migas nasional seiring menjadi operator Blok Rokan pada Agustus 2021. Setelah menjadi operator Rokan, Pertamina resmi berkontribusi 60% dari produksi migas secara nasional.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan dengan semakin banyaknya blok migas yang dikelola Pertamina maka manajemen akan meningkatkan investasinya guna menjaga performa produksi. “Pertamina diharapkan bisa jadi driver (produksi migas nasional) atau tuan rumah di negeri sendiri. Maka, investasi akan kami genjot,” kata Nicke di Jakarta, pekan lalu.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dari 31 kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) blok migas yang berakhir pada 2017-2023, tercatat setidaknya enam blok yang dialihkan pengelolaannnya ke Pertamina. Keenam blok migas ini yakni Blok Mahakam, Sanga-Sanga, Offshore South East Sumatera, Tengah, East Kalimantan-Attaka, serta yang segera beralih adalah Blok Rokan.
Komitmen untuk menjaga performa di bisnis hulu migas, untuk tahun ini porsi investasi untuk hulu migas mencapai 52% dari anggaran belanja modal US$10,7 miliar. Dalam rencana perusahaan, porsi investasi hulu migas ini akan dipertahankan di kisaran 50-60% dari total rencana investasi US$92 miliar selama 2020-2024 atau mencapai sekitar US$64 miliar.
Nantinya kebutuhan investasi itu tidak akan dipenuhi sendiri oleh perusahaan. Sekitar 40% dari kebutuhan dana itu bakal ditutup oleh pendanaan eksternal. “Seperti surat utang global (global bond), project financing, equity financing, serta partnership. Sumber pendanaan eksternal akan dioptimalkan. Blok migas-blok migas akan segera dilakukan program kemitraan,” ungkap Nicke.
Pertamina pernah menyatakan telah mematok target produksi migasnya bakal meningkat menjadi 910 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/BOEPD) pada 2024. Rincinya, produksi minyak dari blok migas domestik naik menjadi 380 ribu barel per hari (bph) dan gas 3.701 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMScfd). Hingga akhir Maret kemarin, produksi migas Pertamina tercatat sebesar 861 ribu BOEPD, yakni minyak 395 ribu bph dan gas 2.696 MMscfd.
Berdasarkan data Pertamina untuk mengejar target tersebut Pertamina akan melakukan pengeboran sumur eksploitasi yang meningkat menjadi 298 sumur di 2022, 437 sumur di 2023, dan 615 sumur di 2024. Sementara jumlah sumur eksplorasi yang dibor naik menjadi 17 sumur di 2021, 20 sumur di 2022, 26 sumur di 2023, dan 27 sumur di 2024.(RI)
Komentar Terbaru